Tuesday, February 22, 2022

F4 Thailand


Sawadeekaaa

Siapa si generasi 90an yang tidak kenal Geng F4 dan San Chai si rumput liar. F4 yang diketuai oleh Tao Ming Tse. Gege kesayangan dan cinta pertama kita generasi 90'an. Sebelum Korean wave semasif sekarang. Yah saat itu sudah kenal Glass Shoes & Winter Sonata. Tapi om Jisub belum keliatan menggoda (iman) 🤭🤣
"Kalau semua masalah bisa selesai dengan minta maaf, buat apa ada polisi?"

20 tahun kemudian, kalimat ini masih kerasa relate banged ya? Mirip-miriplah sama kalimat paman Ben di Spiderman : Power yang besar diiringi dengan tanggung jawab yang besar pula.

Drama ini diangkat dari manga shoujo Hana Yori Dango, ditulis oleh Yoko Kamio. Dan di tahun 2022, giliran Thailand kebagian untuk meremake ini drama.

Di bawah rumah produksi besar GMMtv, drama yang sudah ongoing sampai episode 6 ini menarik sekali untuk dipantengin dan dihypekan seminggu sekali.

Kisahnya masih sama, tema bullying anak orang kaya membuli si miskin. Kemudian si mas-mas kaya jatuh cinta ke simbak miskin. Prahara hubungan yang terhalang kasta. From hater to be lover.

Dengan setting yang disesuikan dengan kondisi sekarang. Sosial media, trending, grup-grup percakapan, sampai live event. Dan tentu saja juga dari segi kostum. F4 jalan di sekolah sudah berasa jalan di fashion show red carpet saking bermerk-nya baju-baju yang dipakai.

Saya sebagai rakyat jelata yang tinggal di daerah khatulistiwa cant relate. =))

Kalau di Meteor Garden ada Tao Ming Tse, Hua Ce Lei, Mi Cuo, Ximen serta San Chai. Di versi F4 Thailand ada Thyme (Bright Wachirawit), Rei ( Dew Jirawat), MJ (Nani), Kavin (Win Metawin) serta Gorya (Tontawan). Dan yang menarik lagi si Thyme atau Bright pernah menjadi BA-nya Ruang Guru.

Buat kalian yang ingin mengenang masa remaja jaman-jaman heitsnya Baby One More Time & As Long as You Love Me. Bisalah drama ini diintip sambil belajar sawadeeekaaaa... Khop Khun Khaaa....


Wednesday, January 5, 2022

Menyikapi Pelaku Pelecehan Seksual Dalam Drama Korea Law School



Cover Sumber Foto : Dok. Netflix

Saya tergelitik membaca salah satu tulisan di situs sedikit nakal banyak akal. Disitu membahas tentang privilese hukum di drama Korea berjudul Law School. Ah masak sik? Previlese yang mana? wong jelas-jelas memang judulnya Law School, tentang anak-anak yang sekolah profesi hukum.

Tentu saja bukan untuk mendebat hal tersebut, tapi mencoba untuk memberi pandangan lain bahwa drakor Law School bukan perkara privilese-privilese-an tapi lebih ke bagaimana menyikapi pelaku pelecehan seksual.

Ada dua pelaku di sini, dan kelihatan sekali betapa toksiknya mereka. Diceritakan Lee Man Ho, dia pelaku perkosaan terhadap anak dibawah umur yang sudah keluar dari penjara.

Di Korea tentu saja, pelaku perkosaan terhadap anak dibawah umur tidak bisa bebas melenggang kangkung kemanapun dia pergi. Dan ini juga sudah sering muncul di berbagai drama. Jadi pelaku walaupun sudah bebas, di kakinya dikasih gelang GPS.

Jadi kemanapun dia pergi akan terlacak oleh sistem. Dikira cuman vaksin aja apa yang ada chipnya Bill Gate? Gelang kakipun ada kaliii *eh.

Tapi ternyata gelang kakipun ndak sepenuhnya ampuh. Buktinya pelaWalau ketika batereinya habis dia akan ditelponi petugas, pelaku tetap bisa mengakali.

Seperto Lee Man Ho. Dia dua kali bisa memalsukan alibi. Yang pertama ketika kasus pembunuhan profesor Seo Byung Jo, yang kedua ketika dia mendatangi rumah Profesor Yang Joong Hoon.

Apa yang bisa dipetik dari sini? Sistem gelang kakipun masih kurang efektif untuk ngasih efek jera ke pelaku. Dan karena inilah si Kang Sol kemudian memberikan nama dan foto Lee Man Ho ke adeknya yang masih di bawah umur. Jadi semisal si adek ketemu Lee Man Ho di jalan, si adik sudah bisa ambil langkah preventif untuk kabur duluan.

Ada celah masih lebih baik tidak sama sekali kan ya? di negara kita? jamak kita temui di artikel-artikel. Bahwa pelaku perkosaan anak (yang mana seringnya diberitakan bukan sebagai perkosaan, tapi lebih ke pelecehan, pencabulan serta narasi-narasi yang seakan perilakunya masih masih mending dibandingkan perkosaan) seringnya berakhir damai, pelaku minta maaf bahkan yang lebih menyedihkan dan bikin patah hati adalah dinikahkan dengan pelaku.

Bayangin ga sik? gimana harus menjalani hari dua puluh empat jam bersama orang yang melakukan tindakan kekerasan ke kita? Kalau saya sungguh tidak sanggup.
Yang kedua kasus Jeon Yo Seul. Ini malah kasusnya paling rumit diantara kasus lain. Kekerasan dilakukan oleh orang terdekat yaitu pacar sendiri. Si Jeon Yo Seul juga sudah sampai termanipulasi.

Di Korea pun untuk kasus pelecehan seksual masih korban yang seakan salah. Di sini ada pertanyaan kenapa ndak melaporkan dari dulu kalau memang sering dipukuli? Terkait rekaman videopun dianggap kesepakatan berdua karena sebenarnya Jeon Yo Seul tahu kalau memang ada kamera. Sedang Jeon Yo Seul sendiripun, dia sebenarnya sudah terlalu takut untuk melapor.

Sudah lelah secara mental duluan. Apalagi si pelaku yang notabene pacarnya Jeon Yo Seul ini adalah anak anggota DPR yang berencana maju ke pemilihan presiden di Korea. Punya power untuk membeli hukum. Bahkan kasus Jeon Yo Seul sampai tidak ada pengacara yang berani jadi pembela. Terjadi ketimpangan kuasa di sini.

Dan cerita-cerita di atas selalu diselipin di setiap episodenya, untuk membuat kita aware bahwa pelaku pelecehan seksual ada di mana-mana dan korban akan selalu jadi pihak yang lemah dan disalahkan. Itu di negara yang sudah melek hukum ya? Lah kalau di negara wkwkwkw land? Orang sholat pake mukena saja dilecehkan. Udah gitu direkam sampai viral. 
Dan masih saja masih banyak yang berkomentar kalau itu hanya guyonan.

Belum lagi kasus-kasus tentang toxic relationship yang mana korbannya tidak berani speak up karena sang pacar mengancam akan melakukan revenge porn.
Tabik.
(Chop)

Menyambut Tahun 2022 dan Reminisensi yang Terabaikan



Cover 2022 Sumber Pixabay
“Tubuhku, kenangan yang sedang menyembuhkan lukanya sendiri.” Ujar Joko Pinurbo dalam kumpulan puisinya yang berjudul Selamat Menunaikan Ibadah Puisi.

Salah seorang teman sedang bersemangat menjalankan gaya hidup minimalis. Status whatsappnya nyaris tiap hari membahas ini sampai timeline statusnya menjadi titik-titik seperti semut saking panjangnya. Tidak ada yang salah dengan itu. Setiap orang punya preferensi masing-masing tentang hidup mau bergaya hidup bagaimana.

Kemudian teman saya ini menambahkan bahwa gaya hidup minimalis 'Marie Kondo' searah seiring sejalan dengan ajaran agama untuk tidak hidup berlebih-lebihan. Lengkap dengan kata barakallah tabarakallah. Status default sobat hijrah kekinian. Apapun statusnya. Barakallah tabarakallah penututpnya. Amazing sekali!

Sampai pada titik penghakiman yang tidak mengikuti gaya hidup minimalis bak penyakitan. Lengkap dengan foto founder facebook yang tiap hari kaosnya itu-itu saja.

Jujur saja, jiwa julid saya meronta. Rasanya ingin membalas postingan dengan kalimat : “Itu harga kaosnya pemilik facebook satu lembarnya (bisa jadi) sama dengan seharga 10 kali bahkan 100 kali harga kaos sampean mbak!.”

Dari jumlah kaos mungkin si founder facebook ini minimalis tapi tidak dengan harganya. Yakin saya ga ada minimalis-minimalisnya. Tapi kemudian saya simpan sendiri saja rasa kejulitan ini.

Dan benar saja kata mbah google satu pcs kaos Mark harganya US$ 295 atau setara Rp 4,2 juta.

Begitu juga di sosial media, semua pada berlomba-lomba agar bergaya hidup (kelihatan) minimalis. Berseliweran akun-akun dengan tips barang-barang untuk ruangan bergaya minimalis lengkap dengan link toko onlinenya. Apalagi dimasa pandemi ini, warga menengah ngehek berlomba-lomba memposting foto ruang kerja selama work from home. Makin minimalis instagram-able makin kece.

Bahkan ada konsep hunian pabrik ‘industrial’ minimalis. Ketika gaya hidup minimalis tak lebih agar hasil fotonya estetik dan instagramable, ataupun sebuah desain arsitektur terkesan hanya untuk ikut-ikutan tren tanpa ada makna mendasar di dalamnya.

Urusan spark joy, sebenarnya dulu saya pernah ingin mencobanya. Sebelum beberes saya sudah merencanakan barang penggantinya nanti seperti apa. Sudah masuk list di keranjang toko online juga. Tinggal nyicil untuk check out ketika beberesnya sudah selesai. Saya membeli kantong plastik sampah untuk memusnahkan semua barang yang membuat kamar tidak spark joy.

Dalam lemari saya menemukan selembar pasmina yang sudah lama tidak dipakai, saya mengambilnya berniat memasukkan ke kantong plastik. Tapi kemudian saya ingat, selembar pasmina ini adalah pemberian teman saya sebagai kenang-kenangan sewaktu wisuda dan dia harus hijrah ke kota lain karena tuntutan pekerjaan. Saya tidak tega membuangnya.

Lanjut beberes meja, di sorokan meja, saya menemukan beraneka pensil gambar. Begitu saya kumpulkan ada beberapa nama di situ. Nama saya dan nama beberapa teman saya se-geng. Ingatan saya kembali ke masa jaman kuliah di mana kita saling pinjam memimjam pensil gambar untuk gradasi warna yang tidak kita punyai. Dan saya juga yakin ketika teman saya beberes pensil warnanya dia akan menemukan nama saya -di pensil gambar saya yang terbawa ke dia-. Saya tidak tega membuangnya. Kemudian terbersit pikiran untuk melungsurkan namun akhirnya berujung dengan tetap eman. Tidak tega rasanya.

Ada kaos pemberian teman saya sehabis traveling, ada tabung gambar, dan juga beberapa barang lain. Saya tidak menyangka kalau ternyata saya semelankolis ini. Bayangkan yang menurut test kepribadian online saya seorang plegmatis koleris tiba-tiba bisa melankolis.
Saya teringat film Thailand berjudul Happy Old Year. Berkisah tentang Jean seorang arsitek muda yang baru saja kembali ke Thailand usai tinggal selama tiga tahun di Swedia. Ia bermaksud menata ulang rumahnya yang penuh sesak menjadi bergaya minimalis.

Bukannya menambah kebahagian, yang ada proses menuju hidup minimalis ini meminta harga yang lumayan besar. Dia harus bersitegang hebat dengan ibunya yang tak mau piano tua satu-satunya kenangan sang ayah disingkirkan. Saya membayangkan ketika sang ibu sudah menuju senja dan mulai pudar ingatan akan wajah sang ayah, sang ayah yang sudah pergi akan pelan-pelan menjadi abu seperti di film Coco.

Belum lagi selesai urusan dengan sang ibu, Jean juga berkonflik dengan sahabatnya yang tidak sengaja melihat CD pemberian dia dibuang oleh Jean ke tempat sampah. Begitu juga dengan barang-barang sang mantan pacar, hubungan yang tak terselesaikan semakin menambah pelik urusan gaya hidup minimalis ini.

Dan ketika saya tidak jadi beberes apakah kemudian kamar dan hidup saya menjadi tidak spark joy? Oh tentu saja tidak. Selama ini kita salah kaprah memaknai apa itu spark joy. Selama ini kita memaknai metode Konmari 'Spark Joy' dengan membuang barang yang tidak kita pakai (misal) selama dua tahun, atau setiap membeli satu barang baru buang satu barang lama. Istilahnya masuk satu keluar satu. Padahal konsepnya tidak begitu. Yang menjadi standart metode Konmari 'Spark Joy' adalah perasaan.

Dalam Metode KonMari, perasaan adalah standar untuk pengambilan keputusan – khususnya, mengetahui apa barang ini masih memicu kegembiraan 'joy'? Setiap mengambil barang satu persatu saya dan anda diminta bertanya pada diri sendiri apakah barang ini membuat saya dan anda bahagia? Apakah membuat saya dan anda gembira? Dan jawaban itulah yang menjadi dasar putusan apakah saya dan anda akan membuang barang tersebut.

Perasaan bahagia dan gembira itu bersifat pribadi dan setiap orang mengalaminya secara berbeda. Jadi standar spark joy antara saya dan anda itu berbeda.

Saya membayangkan salah satu teman saya sedang menerapkan metode Konmari, dan ketika dia beberes dia menemukan barang pemberian atau barang saya yang terbawa. Seperti apa dia mengenang saya? Kesan apa yang tertinggal dari saya setelah bertahun-tahun terpisah?

Apakah sebagai seorang teman yang baik dan hangat? Atau sebagai teman yang gampang tersulut emosinya?

Seperti kutipan puisi Joko Pinurbo yang berjudul Kenangan:
Suatu saat kau akan jadi kenangan
bagi tukang cukurmu. Ia memangkas
rambutmu dengan sangat hati-hati
agar gunting cukurnya tidak melukai keluguanmu.
Suatu saat kau akan jadi kenangan
bagi tukang baksomu. Ia membuat
baksomu dengan sepenuh hati seakan-akan kau
mau menikmati jamuan terakhirmu.
Suatu saat kau akan jadi kenangan
bagi tukang fotomu. Ia memotretmu
dengan sangat cermat dan teliti agar mendapatkan
gambar terbaik tentang bukan-dirimu.
Suatu saat kau akan jadi kenangan
bagi tukang bencimu. Ia membencimu
dengan lebih untuk menunjukkan
bahwa ia mencintai dirinya sendiri dengan kurang.
Jadi, 2021 ingin kalian kenang sebagai apa?
Selamat Tahun Baru! Semoga 2022 Spark Joy!
(Chop)

Thursday, December 5, 2019

Pengalaman Pertama ikut Fun Race; Brilian Run 2019 Surabaya Series


Logo

Sebenarnya saya tim mbak-mbak rebahan tur juga moodian.
Kalau pas semangat yoga, bisa sebulanan rajin yogaan di kamar
atau juga kalau combat, juga rajin combatan.
tapi ndak dengan jogging. kalau diinget beberapa tahun lalu saya jogging.
itupun joggingnya dikit. lebih banyak foto-fotoannya.

terus tentang run-run-an ini juga sudah tahu lama. dikarenakan di beberapa lingkarang pertemanan saya banyak yang suka running dan suka ikutan race juga. namun tak pernah terbersit untuk ikutan. kenapa? males persiapannya? =))

terus beberapa bulan trakhir kantor nyediain ruang gym beserta alatnya. namun saya baru make sebulanan terakhir. nyobain tredmilnya. pas nyoba tredmil ini saya ngepush diri sendiri buat rutin dan merutinkan diri makanya saya nginstall beberapa aplikasi buat motivasi dan dishare ke socmed.

jaman sekarang yaaa... motivasinya demi konten =))

aslinya ga gitu-gitu juga, tapi di beberapa aplikasi kita bisa terhubung ke sesama pengguna dan saling menyemangati.

hingga beberapa minggu sebelum acara brilian run saya mendapat telpon dari seorang teman. trus saya bilang, kalau ada lari-larian lagi tolong saya dihubungi yaaa...dan si temanmu langsung ngasih link brilian run. sempat maju mundur juga pas mau daftar. intine jiper duluan =))

tapi akhirnya daftar juga. dan ternyata ketika daftar belum tentu karuan bisa ikut. panitia juga nyeleksi. sampe menjelang pengambilan race pack pun saya juga tak kunjung dapat email. akhirnya saya bilang ke teman saya itu kalau saya kayae ga lolos seleksi. secara ga dapat-dapat email. trus teman nyaranin cek langsung di webnya.

dan ternyata pas cek di web.. nama saya adaa... Alhamdulillah yaaa....

Hari Pengambilan Race Pack

Gambar

di web tertulis tanggal pengambilan racepack tanggal 28 sampai 30. dan saya ngiranya hari jumat. trus berencana keluar pas jam jumatan. jadi jam istirahat lumayan lebih panjang ketimbang hari biasa. dan ternyata saya salah sodara-sodara

tanggal 28 itu hari kamis!! =)) tapi niatan buat keluar jam ishoma tak terbendung. jadilah paginya memutuskan gapapa lah di galaxy ga usah muter-muter juga. setelah ambil race pack langsung pulang.

tapi apa daya, panasnya surabaya melunturkan niat =)) jadilah ke GM pas jam ashar. dan langsung PP juga. sejam pake ojol =))

setelah itu posting race pack di socmed dan status whatsapp lah kok dilalah ada beberapa temen yang lain juga ikutan. termasuk temen kosan. =))

jadilah janjian berangkat bareng. awalnya berniat ke lokasi pake ojol. berakhir boncengan sama temen kost.

The Day!

Gambar

open gate jam 4 subuh. terus janjian sama temen kosan berangkat setengah lima. dia start lari setengah enam karena 10K, sedang saya jam enam untuk fun race 5K. jadi biar terlalu pagi juga nyampenya.

jam setengah lima kurang saya sudah siap. trus liat kamar teman juga sudah bukaan. pas saya ke kamarnya. ternyata anaknya masik tidur =))

jebul semalam dia pulang selewat tengah malam dan kayae ga sempat nutup kamare saking capeknya. trus tak bangunkan anaknya. dan jadilah kita berangkat sekitar jam limaan =))

saya sik ndak masalah toh saya start jam enam, tapi kasian dia jadi buru-buru. pas sampe lokasipun yang 10K juga sudah start beberapa menit. untunglah temen saya bisa ngejar ketertinggalan. dan daebaknya dia bisa finish dibawah dua jam =))

Gambar

sedang saya? alhamdulilah... bisa finish dengan durasi mepet sangat. hahaha
dan sepertinya aplikasi google health agak beda dikit terkait waktu dan jarak sama aplikasinya brilian run. soale pas masih sekitaran 500 meteran lagi. di aplikasi google health saya wes complete 5km. makane pas itu saya rada santai pas menjelang finish. 

Gambar

terus setelah ikutan gimana rasanya?
hepi sangat! karena ngerasa wes ngepush diri sendiri beyond my limit
jangan tanya gobyosnya gimana
jangan tanya capeknya gimana
=))
secara, persiapan hanya 3-4 mingguan. dan alhamdulillah sekali bisa bisa finish. 

Logo

terus setelah lari-larian kelar, foto-foto sendiri sama teman. ga ke booth foto karena antriane ya allah sak ndayak..

iyalah yaa... sekitar 12.000 manusia tumplek blek jadi satu..

dan setelah sampe kost kembali, acarane rebahan all day. and thanks to gofood dan grabfood. jadi ga perlu keluar cari makan. demi memuaskan hasrat rebahan. 

and next... kalau ada running-runningan lagi. masih pingin ikutan. 
jadi mari kita tingkatkan endurance lagi. =))

Wednesday, October 30, 2019

suroboyo bus; ketika sampah jadi alat pembayaran



sebenernya sudah lama ngerti kalau di surabaya ada bus sampah.
apa itu bus sampah? bus yang bayarnya pakai sampah plastik
waktu itu ya biasa aja. terus lebih ke skeptis.. yakin beneran bisa bertahan lama?
dan ternyataaa... saya salah. njir beneran bisa bertahan lama.
malah jumlah bus dan trayeknya nambah.


terus pernah malam-malam pas naik gojek, pas papasan sama busnya. dan saya terkesima.
njir! busnya bagus dan bersih. nyoba ah pan kapan...

seiring lamanya ndak papasan lagi, jadi lupa.
dan keinginan membuncah lagi ketika hampir tiap hari lihat bisnya lagi. dan gugeling saya. ternyata buka rute baru. rute yang tiap hari saya lewati. keinginan buat nyoba makin membuncah. jadilah saya kepo-kepo instagram terus kemudian install aplikasinya.

terus membulatkan tekad. sembari mengamati tiap hari. kalau saya ke kantor ngandelin bis ini. sepertinya bakal telat. kenapa? maceeet euy!

akhirnya berniat mau nyobain ketika pas lembur, jadi its oke kalau siang-siang.
tapi kemudian, niatan berujung wacana. kenapa? surabaya panas kayak neraka bocor! ga ada tenaga buat panas-panasan rasanya

dan kemudian menguap begitu saja. walau saya tetep masih rajin ngumpulin gelas plastik bekas kopi kekinian.

terus kemudian saya dapat whatsapp dari mas-mas hrd buat ikutan bimtek di daerah ketintang. dan sayaaa... waini! kesempatan sepulang dari bimtek saya bisa pulang pake bus suroboyo.

setelah cari info sana-sini terkait rute. saya nyiapkan gelas plastik kosong yang pasti kondisinya sudah bersih dong karena sudah saya cuci sampe kling. trus dari lokasi bimtek ke kos bakal melalui dua rute. rute purabaya-rajawali dan oper ke rute unesa-its. trus dari dan ke halte masih tetep butuh bantuan ojol juga. padahal benere bisa jalan kaki. cumaan... rasanya malas saja

and here we go!

selesai dari bimtek saya langsung pesan ojol dengan lokasi minta anter ke pusvetma. tapi kemudian saya bilang masnya, bahwa ga usah dianter ke dalam. saya turun pinggir jalan saja. yang ada tanda haltenya.

Naik dari halte pusvetma. Pas di halte ini saya ngeluarin gelas plastik saya, terus poto-poto. baru aja dapat dua jepretan eh busnya datang.

disambut ramah sama mbak helper, disuruh masuk dulu, naruh sampah plastik terus ditanyain mau turun mana? tak jawab : saya nanti mau ke its mba, bisa oper kan ya? simbak helper : oh bisa, nanti turun di halte kaliasin ya, bu

saya masuk dan alhamdulillah dapat tempat duduk. saya perhatikan sekeliling. wah beneran! interiornya bagus dan bersih. ndak kalah sama transjakarta dan bus di korea. suroboyo bus kerasa lebih lowong malah ya. ga umpel-umpelan walau ada juga yang berdiri.



baru aja ngelamun bentar eh sudah sampai saja saya di halte kaliasin.

dan halte kaliasin ini ternyata pas di jpo yang depan kfc dekat tunjungan plaza. sempet kepikiran mlipir tunjungan ga yaaa... berhubung ransel saya berat (yaiyalah.. bawa laptop dua biji di ransel) niatan melipir ku tunjungan hanya niatan.


dan ternyata di halte kaliasin ini saya lumayan lama hampir sejam lebih.

sejak jalanan masih siang sampai lampu jalanan nyala. dari masih sore sampak adzan maghrib menggema.


dan ternyata yang bikin lama itu, rute its-unesa adalah rute terpanjang. trus jumlah armada bisnya ndak sebanyak rute tengah kota purabaya-rajawali. pantesan yaaa... selama ngacang saya jadi korban php bus rute ini. bahkan selama saya nunguu di halte kaliasin, ada dua-tiga bus rute purabaya-rajawali lewat.


belum lagi bus tingkatnya ada lewat sekali. sepertinya pan kapan saya harus nyoba naik bus tingkat ini.

dan akhirnya bus yang ditunggu-tunggu tiba juga. naiklah saya bersama beberapa orang. dan beneran kerasa lama sik. selain rutenya yang muter sampe ketabang. juga kena macet.

ya kan bener kan... ini total time damagenya saya hampir dua jam. coba kalau naik ojol ga sampe sejam sudah sampe rumah.

terus kalau kata temen saya, perjalanan saya ini mahal.
bukan.. bukan.. bukan karena ada naik ojolnya.
yaitu gelas saya itu dari bekas gelas kopi kekinian yang segelas 30 ribu. jadilah yaaa... perjalanan ini seharga tiga ratus ribuu...




dan semua kekacangan lama terobati ketika sampe halte its ada mamang-mamang jualan pentol. ngepentol dululah kita..



terus-terus, selama ngacang di halte kaliasin jadi sadar. bersihnya surabaya bukan kaleng-kaleng gimmick media. aslinya bersih euy!!






Sekian

Wednesday, March 20, 2019

Review skincare (berdasar pemakaian pribadi)

Displaying Review Skincare  - Jad...


Jadi beberapa waktu lalu, karena keseringan panas-panasan dan berdebu saya mendadak ngerasa wajah saya kusem banged. Pokoknya kerasa ga enak lah.

Sebelum-sebelumnya jarang banged skincare-an. Pernah nyoba trial kit-nya laneige tapi ya gitu. Susah buat rutinnya euy. Terus face mask juga punya. Ini juga sudah mau setahun, face mask yang tak beli pas ke korea pun juga masih ada.

Yang mayan langsung cepet abis itu sooting gelnya punya innisfree itupun karena pemakaiannya juga buat sebadan-badan kalau pas kerasa kering.

Nonton dailyfemale juga mayan rajin. Tapi ya gitu ngerasa cukup dengan face wash aka sabun muka dan sesekali sooting gel. O iya, sebelum pake innisfree saya juga make sooting gelnya nature republic. Mayan sih.. ada beberapa temen yang komentar muka saya bersihan. Tapi entah kenapa saya sendiri ngerasa muka kusem terus pori-porinya kerasa geda-geda kayak kulit jeruk. 🤦‍♀️

Dan memang yang namanya kesadaran itu bak hidayah yaaa.. datangnya ndak bisa dikira-kira.

Dan petualangan perskincareanpun dimulai. Searching-searching.. wadaw harganya mayan-mayan yaaa... terus searching-searching lagi. Nimbang sana, nimbang sini. Galau mau beli antara yang share jar atau langsung utuh. Kalau beli langsung utuh ya mayan mahal, tapi kalau beli yang share jar juga kok waswas.

Akhirnya netapin bajetlah... satu skincare kalay bisa yang tak mahal-mahal. Tapi tetep aja, sebagai mbak mbak yang hanya make sabun muka buat bersih-bersih muka, tetep kerasa lumayan sik. Pinginnya kan gratisan. Skincarean pake air wudhu’ *eh 🤣🤣

Jadi akhirnya belinya dicicil. Ndak langsung grudukan. Dan untunglah juga muka saya itu muka yang gampang, jadi agak susah buat jerawatan atau apalah. Itu yang saya senangin dari muka saya. Alhamdulillah... tak pernah ada masalah dengan jerawat. Jerawatan juga paling karena hormon pas mau mens aja. Sisanya alhamdulillah aman.

Jadi here we go, review skin care yang tak pake. Ini juga langsung urut pemakaian dan link online shopnya.

1. Some By Mi AHA BHA PHA 30days Miracle Toner.

Ini saya makenya pagi sama malam setelah cuci muka. Saya makenya sekitar lima sama dengan enam tetes. terus saya usap ke muka dan ditepuk-tepuk. Pertama makai kerasa rada nyes ngitu. Tapi lama-kelamaan kerasa biasa. Dimuka juga ngasih efek seger. Saya beli di shopee di toko tlwcosmetics


2. Purivera : Tea Tree Oil dan Almond Serum Oil Origin Morocco
Saya make ini setelah penggunaan toner. Jadi setelah toner kerasa meresap. saya nyampur tea tree dan almond dengan rasio 1 sampai dua tetes tea tree dan tiga sampe empat tetes almond oil. Untuk almond oilnya ndak berbau. tapi untuk tea treenya kerasa kayak bau minyak putih dan ada sensasi anget-angetnya. sebagai mbak-mbak yang suka ngoles aromaterapi sekitaran mata. pake ini saya wes berasa cukup. kecuali migren parah saya kumat baru aromaterapi saya keluarkan lagi.

oiya Tea tree oil baik untuk masalah jerawat, memiliki sifat antibakteri terhadap ratusan penyakit kulit serta luka bakar. saya make ini karena sering panas-panasan di proyek. sedang Almond Serum kaya akan Vitamins E dan D, sangat cocok untuk mencegah kerutan, garis halus dan membantu untuk menghilangkan flek flek, semacam anti aging gitu ya.

saya beli ini di akun officialnya di shopee


3. Nacific Fresh Herb
Nah setelah makai punya purivera saya makai fresh herb dari nacific. make ini gegara serum ini happening banged dipakai sama mba Jun Ji-Hyun. terus ini bau jeruknya juga seger. di muka juga kerasa glowing. terus saya baru tahu kalau ini penggunaan untuk malam hari pas fresh herbnya mau habis. udah gitu pas itu pake acara tumpah segala. sepertiga boyol langsung lenyap. rasane pingin tak raup itu lantai. hahaha.... o iya, ini saya belinya di toko tlw cosmetics di shopee 


4. The ORDINARY Natural Moisturizing Factors + HA 30ml
Ini isinya ternyata ndak berbentuk cream tapi kayak gimana ya. dia pas keluarnya rada-rada padat. tapi langsung lumer gitu. Nah untuk muka berminyak saya sarankan ndak dipakai siang. kecuali nanti mukanya bakal gilap tralala. kerasa kayak penuh keringat walaupun benernya ndak berkeringat. 


5. Wardah Renew you anti aging. O iya wardah ini cream siang. dia juga ada spfnya tapi dikit. cuman sepuluh aja. dan belinya ini di toko-toko offline banyak sekitar kita. jadi buat menangkal sinar ultra saya nambah lagi pake sunblock dari Nacific lagi.

Image result for wardah day cream anti aging

6. **NACIFIC**FRESH HERB ORIGIN SUN BLOCK. Ini baunya juga enak. bau jeruk dan saya ini beli langsung dari toko officialnya di shopee. Dikirimnya juga langsung dari korea. 


Terus makenya gimana sebanyak itu? Untuk siang saya hanya make toner dari some by mi (1) dilanjut dengan purivera (2) terus wardah (5) serta sunblock dari nacific (6) baru cushion dari nature republic. atau kadang kalau ndak mood cushion saya pake bedak marks aja. 

Dan untuk malam saya make toner some by mi (1) lanjut purivera (2) lanjut nacific fresh herb (3) dan mosturiser dari the ordinary (4). 

terus efek dari sunskrin sebanyak itu gimana? entah saya yang GR apa emang hasilnya emang beneran. Muka kerasa lebih segeran dan pori-pori kalau saya ngaca kerasa mayan mengecil. 

dan yang terakhir....


semoga saya konsisten makenya. =)))

Apdet June 27 2019

7. Toner Viva Cucumber + Green Tea dan Air Mawar


Asline make ini karena viral di internet. Jadi dioplos antara cucumber, green tea dan mawar denhan komposisi 2:2:1.  Begitu nyoba, ternyata dia tampilane bikin rada doff di muka. cocok untuk pemakaian siang. Terus toner some by mi yang wes saya punya, saya makenya malam. karena ternyata dia juga berfungsi sebagai exfoloating toner. 

Hasilnya gimana? belum ada yang terlalu kentara selain kerasa doff. dan kalau misal ada jerawat besoknya juga langsung kempes. ini kondisi jerawat hormonal tapi ya. 

8. Garnier light complete super essence. saya beli ini karena krim siang wardah saya habis. sebelumnya sempat kepikiran pingin beli ristra, tapi setelah baca review kebanyakan so so aja saya ga jadi beli. terus berpindah ke Botanica. ga jadi juga karena pas itu saya rada ga yakin sama toko yang di ecommerce. terus ubek-ubek google lagi kemudian berubah jadi pingin ini. 

Jadilah saya menjajal beli. apalagi ternyata dia juga mengandung SPF kan. jadinya kalau misal kelupaan ga pake sun blcok dimaafkan lah ya.

tekstur garnier ini kerasa lebih pekat. rada butuh effort buat meratakan di kulit muka. dan ternyata dia juga bikin muka rada doff. Efeknya belum terlalu merasakan karena emang baru banged make. 


9. Nature republic cushion. Sebagai lapisan penutup. saya pakai ini. cushion ini berguna kalau males make apa-apa. karena kandungan cushion itu sendiri sudah ada pelembab dan bb creamnya.

o iya, sekalian mau bandingin antara lanaige dan natrep. saya lebih suka natrep. kalau laneige saya harus selalu bersihin mata pake tissu begitu sampe kantor. entah apa dia gampang cair kalau kena panas apa gimana ga paham. yg pasti mata saya suka pering kalau ndak segera dilap pake tisuu.

terus dari isi, laneige juga kerasa lebih dikit. di muka saya berasa kayak break out juga. jadi pas dia habis saya ndak beli lagi. terus ga sengaja nemu cushionnya natrep. belilah saya... 



Tabik!
Chop.



Saturday, December 15, 2018

Mudahnya ngurus e-delivery tilang di Surabaya


Selama tinggal di Surabaya, saya mengalami beberapa kali yang namanya kena tilang. Pertama kena tilang itu posisi saya sebagai yang dibonceng bukan driver. pas itu yang nyetir teman saya. Jaman-jaman masih belum paham Surabaya, jaman-jaman masih cupu pas maba. 

Jadi siang itu pas ada mata kuliah estetika rupa atau komunikasi arsitektur saya rada-rada lupa, teman saya kekurangan alat gambar. Sebenarnya bisa minjem tapi kalau ketahuan dosen bakal kena sindir, soalnya alat gambar kan dipakai sampai nanti lulus. Kalau minjem apa kata dunia coba? terus kan biasanya juga terkait kenyamanan. emang kesannya sepele tapi merusak mood. misal kita seneng pakai pinsil yang lancip. eh gegara temen minjem jadinya ndak terlalu lancep. jadinya ngeraut lagi. sekali dua kali tak masalah. berkali-kali bisa mengganggu kewarasan. =))

Temen saya minta ditemani ke toko alat gambar dong ya. Dekat aja kok dari kampus. pada ga punya SIM. ga bawa STNK tur ndak helman. berangkatnya aman jaya. pulangnya kena razia. berhubung ga ada yang bisa ditahan sama polisinya. jadilah itu motor diangkat ke mobil dan kita duduk di belakang cem terpidana. sampai akhirnya yang punya motor nyusul ke kantor polisi bawa stnk. lupa saya penyelesaiannya gimana, apa sidang apa kita dimaafkan. =))

Terus yang kedua, saya kena jebakan batman waktu di enggok-enggokan. Ternyata ada tulisan belok kiri mengikuti lampu. terus tandanya ketutupan daun. malam hari pula. saya ndak keliatan. begitu belook.... tadaaaaaaaaaa..... disambut pak polisi. 


Nah waktu itu lagi rame form biru di social media. yang katanya tinggal bayar ke atm. beres ga sampe lima belas menit selesai. Jadinya saya juga sok-sokan minta form biru dong. dan ternyataaa.... bayarnya ndak ke atm. tapi ke bank BRI tertunjuk. bayangin kan. pas itu malam hari. saya kena tilang di daerah ngagel. bank BRI tertunjuknya di JMP. terus karena ke bank ga bisa saat itu juga dong. nunggu besoknya. akhirnya besok paginya saya hutuk-hutuk ke bank. bayar denda. ngiranya stnk tertahan sudah di bank kan? ternyataaaa... ambil stnknya ke polres daerah kapasan situ. dan begitu sampai sana. stnk saya ndak disana dong. tapi masih dibawa pak polisi yang nilang saya. dan si bapak sedang ndak di tempat. jadi kudu balik besoknya lagi. 

harapan form biru masalah kelar dalam lima belas menit yekaaan?? ini membengkak jadi dua hari. bwahahahaha.... 

Terus untuk kesekian kalinya kemaren kena lagi. ndak.. ndak. saya ndak ngelanggar rambu. tapi SIM saya mati sejak 2015. =))

Proses kena tilangnya juga serasa kena jebakan batman lagi. di enggok-enggokan ada operasi zebra. jadi pas jalan lurus keliatan sepi. jebul pas wes dekat polisine wes dadah-dadah banyak motor berkerumun, Jadilah saya kena sidang. dan itu jam sebelas malam pun. ampun tuhaaaaaaaan....

terus abis itu saya apdet social media pas sudah sampe kosan. terus ada temen komen. ga usah datang sidang aja. pas hari H. cek onlen biayanya kena berapa terus pakai edelivery tilang aja. gitu komennya. jadilah saya blusukan mbah gugel terkait e-delivery tilang ini. 

Giman alurnya? 
1. Bisa whatsapp ke nomer delivery tilang ini : +685380805858 atau bisa buka langsung tilang-kejarisby.com.
2. Kalau menurut saya mending langsung ke webnya aja. karena walaupun kita whatsapp ke nomor tilang tetap diarahkan untuk isi online di web. nanti tanpilannya kayak gini. dapat no resi juga.


 
3. for your info ini saya isi aplikasi hari jumat, terus kemudian minggu malam saya dapat whtassap yang mengabarkan bahwa besok stnk tertahan saya dikirim. besoknya ya tinggal tunggu aja bapaknya datang. 


4. Dan taraaaaaaaaa.... stnk saya sudah sampai. O iya, untuk bayarnya itu nanti kita COD ke bapak kurirnya. Tahu darimana itu kurir kejaksaan? bapaknya pakai jaket dong. ada tulisannya di situ. terus nanti kita dapat tanda terima dan juga kwitansi. terus stnk dibalikkan deh sama bapaknya. 

5. layanan ini memudahkan banged. berhubung kemaren saya ini pakai alamat kosan, dan di kos kalau siang suka tak ada orang. Jadinya saya punya alasan buat bolos. dan si bapak baru datang jam satuan kan. jadinya saya tetap ngantor jam duaan. jam limaan pulang lagi ke kos deh. =)))

STNK dan tanda terima saya








 

Me n My Ego Template by Ipietoon Cute Blog Design