Pages

Monday, September 5, 2011

DI Bawah Lindungan Ka'bah

Jadi ceritanya, kemaren mak beduduk ada yang ngajak saya nongton ke XXI. Tanpa tahu filmnya apa, saya langsung mengiyakan. Setelah seharian tepar guling-guling, kan jenuh juga. Setelah itu terjadilah proses nego mau nonton apa lewat sms. Mengingat waktu dan lokasi, pilihan jatuh ke film Di Bawah Lindungan Ka'bah yang diperankan sama Herjunot Ali dan mbak Claudia Cntya Bella.

Film ini katanya ngabisin duit sebesar 25 milyar (duit semua ndak pake daun). Sebelum nonton film ini, sempet sekilas-sekilas baca reviewnya sama liat trailernya di televisi, serta baca twit temen yang katanya nangis bombay liat film ini. Untunglah saya lagi pilek parah, jadi kan ndak ketahuan kalo semisal nantinya nangis, mana ndak bawa tisu pula. :D

Begitu film diputer, saya langsung jatuh hati sama setting lokasinya, surau bersebelahan dengan sungai dengan kincir angin di sebelahnya. Saya jatuh cinta, apalagi kalo malem, keren!!Film ini bercerita tentang cinta si Hamid ke Zainab, semaacam kasih tak sampai gitu, *tapi saya ndak tahu kalau dibuku bijimana kisahnya. :D Awal-awal film dimulai, saya ndak seberapa dong, dan baru sadar setelah butuh waktu beberapa menit, kalo awal film itu flasback alurnya.

Sempet mikir dari mana Hamid dapat foto Zainab yang dia pandang-pandang di kereta itu? Ternyata ketika si Hamid menempuh pendidikan Thawalib, si Zainab kirim surat dan foto*Sampai sekarang saya ndak paham apa itu thawalib, apa itu semacam sekolah diniyah atau aliyah gitu kali ya?? atau jaman sekarang itu smu? Entahlah...

Berasa aneh, kenapa si Zainab sama Hamid ini doyan banged cekikikan. Gitu kali ya? klo jatuh cinta?? #eaaa.. Saya kok lebih suka, suara ketawanya ndak usah diperdengerkan ya?? mending liat dua anak manusia yang di mabuk asmara, lagi menikmati kebersamaan, tanpa harus denger suara ketawa-ketawa yang menurut saya ketawanya agak aneh.

Saya lebih suka visualisasi si Ikal pas berbunga-bunga ketika melihat tangan Aling di film laskar pelangi. Dan yang agak aneh juga, itu setting film tahun 1920-sekian sekian. Apakah sudah ada sistem bantuan pernafasan mouth to mouth ya? Terus ada gerry chocolatos, ada baygon, ada kacang garuda, dan yang parah, gerry chocolatos-nya keliatan bunder-bunder sedang dimakan sama salah satu tokoh.Emang di tahun itu sudah ada coklat yang dijadiin macem astor gitu ya?

Saya ngerasa feelnya ketika si Hamid nangis-nangis pas ibuknya meninggal, apik ektingnya. Tapi rada gimana gitu, pas dia nangis2 di samping ka'bah sampe ileran. Dan anehnya, dia macem orang penyakitan ketika di mekah, dia muda dan sepertinya punya uang buat beli makanan. Bukankah dia menzolimi dirinya sendiri, kalau ndak makan dan beribadah sepanjang malam?? ndak tahu mau komen apa dibagian ini. Si Zainab juga aneh, penyakitan juga yang tiba-tiba mati sehabis dapat surat dari Hamid.

Ya sudah sekian spoilernya :D

*ps : Tapi saya suka pas Zainab sama Hamid hujan-hujanan (blush)Gambar dikopi semena-mena dari sini

1 comment:

  1. hanya ada dua film yang jadi lebih bagus daripada novelnya : bourne dan sang pemimpi

    ReplyDelete

Komen pakai Hati ya...:)