wahai perempuan-perempuan pilihan
hembuskanlah semangat ini
torehkanlah pada birunya hati
lalu pancangkan merah putih
dan kibarkan di seluruh negeri
wahai perempuan-perempuan pilihan,
berdirilah dengan tegar
gapailah puncak-puncak harapan,
lalu tebarkanlah harumnya nama bangsa
dan ukirlah citra negeri tercinta
*wahai perempuan-perempuan pilihan, puisi pertama pada buku perempuan merah putih. semangat yang terpancar pada diri teman-teman tim ekspedisi putri.
di pegunungan caucasus,
di ketinggian 3.460 meter di atas permukaan laut
merah putih kubentangkan dalan hembusan angin siang,
di puncak-puncak cheget peak yang berlangit biru cerah
peluhku,
letihku,
bahagiaku,
rasa syukurku,
berbaur dalam setiap desah nafasku.
*cheget peak. puisi pertama setelah aklimatisasi hari pertama
pada gunung yang menjulang tinggi
dengan selimut salju terhampar di sekeliling,
ingin rasanya kuraih mega yang menggantung di sana
dan membelai seberkas cahaya yang mengintip di baliknya.
....oooooh ...megahnya ciptaanmu ya allah
kau biarkan aku syukuri hidup yang engkau sajikan
mencicipi nikmat secawan karunia di berandamu
terasa kami bersandar begitu dekat denganmu
pada keagungan yang tak terbandingkan
....oooooh ...kami memujamu ya allah
engkau menyentuh rasa di sanubariku
meluluhkan keangkuhan di relung jiwaku
menyempurnakan kealpaan di sekujur nafasku
dan membuka lebar kelopak mata batinku
.... aaaah, betapa kecil dan tak berdayanya aku..
*betapa kecil dan tak berdayanya aku. puisi setelah aklimatisasi hari kedua. di ketinggian 3.750 mdpl. serta pertama kali tim eskpedisi ini bertemu dengan salju.
ketika bintang itu jatuh
dari beranda ini kuterbangkan anganku
menggapai cahaya yang memecah kesepian
di angkasa yang di sana bergantungan berjuta cita
ketika bintang itu jatuh
dari beranda ini kubisikkan ragaku
menyapa alam yang berbinar cemerlang
di langit yang di sana kupendam berjuta harap
ketika bintang itu jatuh
dari beranda ini kuhembuskan nafasku
meraih ujung malam yang bermandi cahaya
... di semesta kugoreskan jalanku yang panjang...
*ketika bintang jatuh. puisi setelah aklimatisasi hari ke tiga. ketinggian 3.750 mdpl.
sejenak kusandarkan hatiku,
pada awan yang menggantung di atas salju
pada putih yang terhampar di sekelilingku,
pada alam yang kau ciptakan untuk kuberserah padamu...
di sini sejenak kuterpekur,
serasa engkau sedekat dalam sujudku...
*sejenak. puisi setelah aklimatisasi hari keempat, menjelang pastukov's rock. 4.650 mdpl.
buku yang berisi kumpulan puisi serta catatan perjalanan para perempuan merah putih ketika mendaki ke puncak gunung elbrus. memang tidak semua yang bisa melaksanakan summit attack. tapi tekad mereka yang patut ditiru oleh para perempuan yang mengaku sebagai srikandi masa kini. hehe. ndak bayanin bisa naik setinggi ini. mahameru saja, juga dibanding elbrus ini hanya seperempatnya.
i mean, untuk ketinggian setinggi mahameru saja ini hanya jadi bagian aklimatisasi hari pertama. saya saja puncak mahameru ra tekan-tekan. padahal sudah dua kali mengunjungi. hehe.
beneran envyyy liat poto-poto di bawah ini
eh..masih impian ya....tapi kalo mimpi mari bangn dan wujudkan.....Kudaki engkau dgn Bismillah..
ReplyDeleteiyaaaa....masih impian. bismillah... =D
ReplyDeletewhuaaa..mba copii salam kenal yah... kereeen ^___^V
ReplyDeletesalam kenal juga ^^
ReplyDelete