Pages

Monday, May 14, 2012

The Oracle

hitam, air, coklat
kamu orang yang blak-blakan, dan berharap orang lain juga  blak-blakan ke kamu, gak suka basa-basi, makanya akhirnya kamu cenderung memlih menghindari ngerumpi, ngegosip sama orang-orang, karena kamu gak bisa berbohong semudah itu, blak-blakan; kalo gak suka, bilang gak suka, kalo suka bilang suka, meski pun kamu suka blak-blakan, tapi kamu termasuk orang yang pandai berbicara, kamu supel dan mudah dekat dengan orang lain, bukan orang yg sulit percaya ke org lain, kamu mudah menerima orang baru sebagai kawan, bahkan bagian dari keluarga, kamu kalo udah kecewa atau sedih, biasanya berlangsung lama banget, suka bikin denial sendiri untuk hal-hal yang bikin kamu kecewa, dan lagi kamu cenderung penunda masalah, untuk masalah-masalah yang kamu rasa gak perlu kamu selesaikan dalam waktu cepat, biasanya akan kamu hindari dulu, baru deh ketika masalah itu mengancam kamu dan menuntut untuk diselesaikan, kamu baru akan bertindak dan ngambil keputusan.


pertama ada teman saya ngetwit tentang novel pertamanya yang berjudul The Oracle, saya langsung nyamber bahwa saya siap jadi pembaca pertama. bayangan saya awalnya, begitu ngerti judulnya adalah novel tentang fiksi ilmiah, dimana tokoh utamanya adalah seorang programmer. pokoknya pikiran saya langsung ke novel karya Tia Barmawi yang berjudul Lost in Teleporter. mengira nanti novel The Oracle akan bergenre sama seperti novel tersebut. tapi begitu halaman pertama, halaman kedua, ketiga dan seterusnya. saya ndak menemukan apa yang saya bayangkan.


bergidik ngeri menemukan tagline : Hanya satu yang tak bisa kuramalkan, dan itu adalah ramalan mengenai diriku sendiri.


Kadangkala bukan rasa cinta yang membuat kita bertahan, ada hal lain yang justru membuat kita tetap tinggal. Rasa nyaman, rasa takut akan kehilangan, dan rasa yang sudah terbiasa menemukan ruangnya. Hatimu bukanlah benda mati yang tidak bisa menentukan takdirnya sendiri (hal 19)


Begitu juga dengan masalah rasa, lepaskan diri dari himpitan itu dan lihatlah lagi lebih jelas semuanya. Dan kamu akan temukan keyakinanmu setelahnya. (hal.20)


Eliy, hidup itu tak ubahnya seperti menggenggam segelas cangkir teh untuk kemudian diminum dan disesap sampai habis. Rasa manis, pahit dan juga ampas yang mungkin tertinggal di teh itu adalah bagian dari hidup yang harus dinikmati. Setiap fase hidup harus kita syukuri, bahkan untuk kenangan-kenangan baik dan buruk yang pernah kita dapatkan. Karena suatu hari, kenangan itu akan kembali mengajarkan kita bagaimana caranya tetap berdiri tegak di tengah semua kesulitan datang mengancam kehidupan kita. (hal.20)


saya pernah membaca di sebuah blog, tentang mimpi. bahwa terkadang mimpi tak hanya sekedar bunga tidur tapi juga merupakan tarikan alam bawah sadar kita. bahkan ketika di alam mimpi kita seakan-akan berbuat jahat itu mungkin merupakan sisi jahat dalam diri, yang memakai kedok untuk melakukan tindakan yang tidak diinginkan, itulah sebabnya sisi baik merasa tersakiti.


Penasaran? semuanya bisa di baca di novel berjudul The Oracle karya Teguh Puja. 

2 comments:

  1. kmaren jd silent reader waktu baca twit2nya ttg buku ini ihik..
    available di toko buku ga, kakak? asal bukan nover serem ato thriller, sy pasti suka, palagi kalo hepi ending #uhuk :))

    ReplyDelete
  2. belum available di toko buku mbak. insyaallah masih proses kesana.

    jangan lupa nanti dibeli ^^

    ReplyDelete

Komen pakai Hati ya...:)