itu adalah email pertama yang langsung saya kirim seturun dari gunung lawu, iya waktu itu saya lagi kondisi pingin resign dan pingin menyegarkan fikiran dengan naik gunung, dan taunya sebelum berangkat malah dapat panggilan interview. kalau orang normal mungkin ga akan jadi nanjak, karena kalau naik gunung turunnya terkadang tak bisa diprediksi dan biasanya spare satu hari buat jaga-jaga. tapi berhubung keinginan buat menikmati gunung dan mengkoleksi foto yang banyak guna dijadiin profil picture di social media, tetap naiklah saya. hingga berakhir dengan mintanya saya untuk reschedule. berarti secara langsung saya mengatakan kalau saya ndak normal dong ya?
|
selfoot di sabana hargo dhalem. sumber : dokpri di instagram @potrehkoneng |
|
sumber intagram @potrehkoneng, lupa yang moto siapa =)) |
terus endingnya gimana? apa dipisuhin karena dengan jujur bilang ga bisa datang interview karena baru turun gunung? yang pasti saya sudah enam bulan jalan tujuh di perusahaan tempat saya tujukan email di atas.
jadi cerita dari gunung lawu ini sudah lama dong ya? iyaaaa.. udah lama! pake banget juga keleeees!! #terberpacudalammelodi
saya ndak usah cerita tentang pendakian lah ya? yang namanya pendakian pasti ndak jauh-jauh dari menikmati ciptaan-nya, bersyukur sampai (kalau bisa) tak pernah luntur, share penderitaan, kecapean hingga kaki jadi kepala, kepala jadi kaki, capek yang ndak uwes-uwes tapi kapoknya hanya sebatas ujung lombok, ya gitu deee...
|
mejeng di sabana hargo dhalem. sumber : dokpri di instagram @potrehkoneng |
|
lokasi kita ngecamp. sebelum tapak menjangan. sumber : dokpri instagram @potrehkoneng |
tapi yang bikin salut adalah ternyata di hargo dhalem itu ada warung. terkenal sekali di lingkaran anak gunung. namanya warung mbok yem. saya pas sampe sana itu gumun rak uwes-uwes, mbayangin si mboknya naik dari bawah ke atas bawa barang dagangan yang pastinya ndak ringan. mungkin sama kagumnya saya sama bapak-bapak pembawa belerang di kawan ijen. daebak!
dan ternyata katanya gunung lawu ini erat kisahnya denga kerajaan majapahit, bahwa rajanya, prabu brawijaya lima mencapai moksa di hargo dhalem, waktu itu dikondisi dalam pengejaran kerajaan demak. jadi moksa itu apa? moksa itu semacam mendadak hilang menjadi abu yang terbawa angin, ini dalam kepercayaan agama hindu, dan itu merupakan kematian tingkat kematian tertinggi. bukankah pandawa lima di mahabharata juga mencapai moksa ketika mendaki gunung himalaya? begitulah yang saya tahu.
|
view menuju warung mbokyem. sumber : dokpri di intagram @potrehkoneng |
|
view menuju warung mbokyem. sumber : dokpri di intagram @potrehkoneng |
|
jalan lurus ke surga. sumber facebook mbak lia |
oleh karena itu, gunung lawu ini erat kaitannya dengan penghormatan, persembahyangan. jadi jangan kaget kalau di atas nanti menemukan tempat-tempat gardu semacam pesarean gitu. bahkan sayapun memulai awal titik pendakian dari candi cheto.
|
bongkar tenda. sumber : facebook mbak lia |
|
the (a) team. sumber facebook mbak nina |
|
berasa planet namec. batu rauwes-uwes. sumber : facebook mbak nina |
o iya, selama pendakian inipun saya baru tahu seperti apa kondisi pendaki yang mengalami hipotermia. waktu itu dua teman saya sempat membantu ranger mengevakuasi pendaki yang mengalami hipotermia dan pingsan di pos satu.
jadi ya.. kalau sudah ngerti kondisi badan ini sudah drop jangan keras kepala, karena nyawa taruhannya.
sekian.
aaaaakkkkkk..... >.<
ReplyDelete