Buat pencinta buku yang berdomisili di Surabaya, bulan Oktober kemaren bisa dibilang sebagai bulan buku. Dibuka dengan Gramedia garage sale ditutup dengan Big Bad Wolf. Yang biasanya budget beli buku hanya sekitaran 100K itupun juga belum tentu beli setiap bulan, bisa membengkak hingga berkali-kali lipatnya. Piye ndak membengkak, kesananya ga cukup sekali dua kali tapi beberapa kali.
Info tentang ini sudah menyebar jauh-jauh hari, mulai dari facebook, twitter, instagram, path hingga whatsapp group. Semua menanti dengan gembira. Kebetulan opening pertama tanggal 7 Oktober hingga habis stock. 7 Oktober masih awal bulan, jadi jangan kaget ketika hari pertama yang bertepatan dengan hari Jumat, pas saya kesana jam istirahat Jumatan, saya ga bisa masuk, nomor antriannya pun juga sudah habis.
Berdasar info-info mbak di sana yang sama-sama ga dapat antrian, antrian dijam 14.00 dan 15.00 pun juga sudah ludes. Kenapa gitu? ternyata begitu workshop Gramedia dibukan jam 7.00 pagi antrian sudah banyak. Sistemnya pagi ambil antrian dulu, baru waktu berburu dimulai jam 12.00 siang, dan berburu buku di dalamnya pun dikasih waktu. Hanya sejam itupun sudah termasuk antrian baris sambil dicek nomor antrian, sama waktu sortir ples antrian bayar. Teman saya dapat antrian jam 15.00 padahal antrine dari jam 08.00. Jadine dia seharian ndemprok di warehouse Gramedia Brebek mana kondisi juga hujan, Jadi berasa di medan Hunger Games.
Ini Gramedia pinter marketingnya, jadi dengan waktu yang sempit seringnya ga pake mikir lama buat ambil buku, masukin keranjang aja semua, sortirr belakangan toh juga harganya murah cuman 5K. Awalnya mikir yang bakal ada di sini adalah buku-buku sisa ga bagus. Tapi ternyataa... kalau pinter ngawul-ngawul bisa dapat buku bagus. Ga cuman buku bagus, tapi dari penulis bagus juga. Piye ndak bagus ada buku tipikal semacam Harry Potter dkk, ada dari penulis terkenal macam Ippho dengan 5K bisa dapat seri keajaiban rezeki hard cover, bahkan teman saya dapat Nagabumi dari Seno. hyaaaaa....
Tapi ya gitu, karena sistemnya awul-awul, buku jadi berantakan sampai tumpah-tumpah ke lantai. Bahkan ada yang sampai kepidek. Eman lihatnya. Dan saya berhasil membawa pulang 13 buku. Buka hasil buruan saya semua karena sebagian ada buku saya yang dibawa temen dan saya bawa buku teman saya. Tukeran hasil buku mana yang lebih menarik. Dan dari 13 buku itu ada 3 buku yang saya sudah kelar bacanya. Yaitu Kocok, Jangan main-main (dengan kelaminmu) serta Louder than words. Sisanya masih plastikan pending dulu karena keteter sama drama korea.
*ps : malah setelah gramedi garage sale di brebek, juga berlanjut ke abookdabra dan abis ini juga ada di Unair sale.
Halo, Mbak. Salam kenal.
ReplyDeleteSaya kok malah meringis sedih melihat buku-buku yang tersebar di lantai itu ya... Hahaha. Semacam ingin menjerit "PEOPLE HOW COULD YOU??" Tapi namanya diskon besar-besaran biasanya cenderung chaotic jadi apa boleh buat... *tatapan menerawang, mengenang Big Bad Wolf Jakarta*
Iya mbak, yang bikin makin chaos ga cuman diskonnya. tapi waktu yang sempit juga biki menambah ke-chaos-an. Untuk Bid Bad Wolf yang Surabaya kemaren alhamdulillah ndak menemukan buku sampe keinjek-injek.
DeleteSalam Kenal juga Mbak.
Thanks sudah mampir.