Sumber Gambar : Google
Sebenarnya tulisan ini sudah ditulis sejak pertengahan November, tapi akhirnya terlupakan karena kerjaan yang mendadak menggila serta juga di akhir Nopember juga mendadak harus keluar kota sebulan dan juga masih dalam rangka kerjaan. Kemudian tulisan ini hanya mengendap di laptop karena serasa tangan udah kebas buat ngelanjutin. Dan mari jadikan tulisan ini sebagai tulisan pembuka di awal tahun 2016.
Here we go!
Tak terasa bulan ini saya sudah memasuki usia yang kata artikel ini adalah usia keemasan. Lebih tepatnya early-thirty-something. Usia dimana teman main sudah mulai berkurang dikarenakan kesibukan akan suami-anak-mertua. Sedangkan yang masih single masih tetap bisa maen bareng, hanya waktunya saja yang berkurang. Kalau dulu bisa nonton dilanjut makan plus nongkrong-nongkrong sampai malam. Sekarang sehabis nonton langsung pulang karena kalau pulang agak malam akan berakhir dengan greges masuk angin. Yeach... usia memang tak bisa bohong. Atau bisa jadi karena adanya perbedaan jalan pikiran yang mempengaruhi pertemanan. Yang satu semakin drama. Yang satu sudah muak dengan drama yang ada. Jadi sudah beda prioritas yang ketika akan mencoba dipertemukan tidak akan pernah ketemu. Sampai Surabayapun hujan salju akan tetap saja seperti itu.
Dan tulisan ini dibuat ya karena tetiba saja kepikiran pingin untuk berterima kasih akan diri sendiri yang sudah melewati usia 20an dengan cukup gemilang. Sudah melewati berbagai drama kehidupan yang insyaallah akan membuat saya lebih strong kedepannya. (astagaaaa.... ini saya yang sudah berubah serius, atau sense of humor saya yang sudah hilang ya?? Serius sekali tulisan ini. *tepok jidat*)
Mari kita pilah (tetap berdasar artikel yang tadi)
1. Film, terima kasih sudah dengan tidak berberat hati buat mengeluarkan uang sendiri buat nonton-nonton film di bioskop. Bisa dibilang usia 20-an adalah usia dimana kerjaannya hura-hura. Kalau ndak di bioskop ndak mau nonton. Dan satu lagi, kesadaran buat nonton film Indonesia bisa dibilang cukup terlambat. Tapi lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Buktinya Eifel, i’m in love saya nonton di bioskop loh. Dan lumayan banyak film Indonesia yang saya tonton di bioskop. Pelan-pelan menyingkirkan jauh mindset, ah palingan juga ntar ada di TV.
2. Buku, terima kasih juga untuk tidak pelit membeli buku. Bahkan sengaja menganggarkan membeli buku setiap bulannya. Dan yang pasti 95 persen buku yang dibeli sudah terbaca. Ingat ndak jaman ketika masih kuliah nyelengi dibotol Aqua dengan duit receh 500an demi bisa membeli buku.
3. Freelance. Terima kasih juga untuk pernah bekerja secara freelance. Yang mana kerjaan itu didapat karena orang-orang percaya bahwa kamu bisa. You can do it, Kamu yang kurang yakin akan kemampuanmu. Berkat orang lain ini kamu sadar sebenarnya kamu bisa. Cuma kurang percaya diri saja. Fee nya lumayan kan? Bisa buat tambah-tambah beli buku, bisa buat sangu jalan-jalan ataupun sekedar nraktir orang rumah ketika mudik.
4. Makanan, terima kasih untuk tidak jadi pemilih dalam hal makanan. Semua makanan kamu makan. Karena hanya ada dua kategori enak dan enak banged. Terutama menyangkut bebek-bebekan yang sampai sekarang tetap kamu makan. Akan tetapi sudah tak sesering dulu karena... hey!! Hati-hati, inget umur! Kolesterol mengancam! Yang walau test kesehatan terakhir kolesterol masih masuk kategori normal. O iya, kamu tahu? Sekarang ini kamu lagi keranjingan street food semacam dimsum dan sushi-sushian loh.
5. Terima kasih sudah lulus kuliah. Yang walau saya tahu di hati terdalammu masih ada keinginan untuk kuliah lagi. Percayalah, perjalanan hidup itu adalah kuliah hidup yang tak kamu dapatkan di bangku kuliah.
6. Terima kasih sudah merasakan jadi gembel backpacking, sudah merasakan rasanya kehabisan uang diperjalanan, sudah merasakan hilangnya bawaan barang diperjalanan. Karena dengan itu kamu jadi tahu siapa-siapa orang tulus di sekitarmu. Yang tak meninggalkanmu dikala kesusahan. Tak butuh waktu lama untuk mengetahui ketulusan mereka.
7. Terima kasih atas stamina tak tergantikan. Bisa langsung kerja setelah baru pulang di subuh hari, baru pulang dari gunung berhari-hari tanpa harus nenggak minuman penguat stamina. Bisa bertahan melek sampai pagi untuk hanya sekedar ngebut baca buku, ngebut drama korea atau ngelembur kerjaan sampai dua hari tanpa kenapa-kenapa. Sedang sekarang? Ga tidur semalaman saja besoknya geliyeng oleng minta ampun.
8. Terima kasih mau keluar rumah dan hidup sendiri. Keluar rumah sejak di bangku SMA walau belum beneran sendiri. Kuliah tak cuman keluar rumah tapi juga keluar kota bahkan pulau. Bener-benar melatihmu untuk jadi perempuan mandiri dan kuat. Walau terkadang ketika berada di titik terendah kamu mendadak ingin menyerah dan pulang, tidur kembali di pangkuan Kai Nyaik. Tapi kamu membuktikan kamu bisa bertahan. Dan itu menjadikan aku yang sekarang. Terima kasih ya...
9. Terima kasih untuk tidak bergaul di luar batas. Terima kasih untuk tidak melanggar kepercayaan yang Kai Nyaik berikan.
10. Terima kasih karena malas berolahraga. Dan itu masih berlanjut sampai sekarang. Tapi sekarang saya sadar olahraga itu penting, paling tidak diwaktu senggang saya sempatkan yoga dan body combat di kamar dengan belajar dari video download-an dari youtube.
11. Terima kasih sudah pindah kerjaan selama tiga kali. Dengan itu jadi kamu tahu, problem utama dalam pekerjaan terkadang bukan kerjaannya. Tapi orang-orang yang ada di dalamnya. Dan itu membuat saya jadi lebih bisa membawa diri dan tentunya dengan mencoba untuk tetap smart working. Belajar lebih sabar atas tekanan-tekanan yang ada.
12. Terima kasih dulu pernah sekali ikutan aksi turun ke jalan. Yah walau hanya sekali yaaaa.. ketimbang tidak sama sekali. Apalagi jaman sekarang yaaa...
13. Terima kasih telah memiliki banyak teman namun hanya segelintir yang merupakan teman atau sahabat dekat. percayalah makin kesini akan kesulitan menemukan orang-orang baru yang sepemaham dan sepemikiran dengan kita. Akan kesulitan menemukan orang yang bisa dengan mudah membuat kita nyaman.
14. Terima kasih telah memahami apa yang menjadi prioritasmu sekarang yang mungkin nanti akan berubah, seiring perjalanan waktu dan seiring pemahaman fikiran.
15. Terima kasih untuk tak semeledak-ledak dulu, lebih bisa memilih dan memilah, mana yang perlu dilampiaskan mana yang hanya perlu dijadikan pembelajaran. Mana yang lebih baik di keep sendiri mana yang selayaknya dishare.
16. Terima kasih sudah melewati kelabilan dan kegalauan akut. Yah... yang menurut kata orang yaitu sindrom seperempat abad. Kau melewati dengan baik.
17. Terima kasih untuk selalu berbagi didalam kekurangan.
18. Terima kasih untuk mulai memahami segala hal dari dua sisi. Tidak gampang ngejudge. Tak enakkan? ketika kamu jadi korban pen-judge-an orang lain?
19. Terima kasih sudah menjadi lekpis buat para krucil ya. Tapi lek, kamu masih belum bisa ngasih contoh bangun pagi lo yaaaa... inget ndak ketika salah satu krucil nangis takut telat ke sekolah karena lekphies yang janji nganterin masih asih bubuk pagi.
20. Dan yang terakhir, terima kasih untuk semuanya. ^^
Tak terasa bulan ini saya sudah memasuki usia yang kata artikel ini adalah usia keemasan. Lebih tepatnya early-thirty-something. Usia dimana teman main sudah mulai berkurang dikarenakan kesibukan akan suami-anak-mertua. Sedangkan yang masih single masih tetap bisa maen bareng, hanya waktunya saja yang berkurang. Kalau dulu bisa nonton dilanjut makan plus nongkrong-nongkrong sampai malam. Sekarang sehabis nonton langsung pulang karena kalau pulang agak malam akan berakhir dengan greges masuk angin. Yeach... usia memang tak bisa bohong. Atau bisa jadi karena adanya perbedaan jalan pikiran yang mempengaruhi pertemanan. Yang satu semakin drama. Yang satu sudah muak dengan drama yang ada. Jadi sudah beda prioritas yang ketika akan mencoba dipertemukan tidak akan pernah ketemu. Sampai Surabayapun hujan salju akan tetap saja seperti itu.
Dan tulisan ini dibuat ya karena tetiba saja kepikiran pingin untuk berterima kasih akan diri sendiri yang sudah melewati usia 20an dengan cukup gemilang. Sudah melewati berbagai drama kehidupan yang insyaallah akan membuat saya lebih strong kedepannya. (astagaaaa.... ini saya yang sudah berubah serius, atau sense of humor saya yang sudah hilang ya?? Serius sekali tulisan ini. *tepok jidat*)
Mari kita pilah (tetap berdasar artikel yang tadi)
1. Film, terima kasih sudah dengan tidak berberat hati buat mengeluarkan uang sendiri buat nonton-nonton film di bioskop. Bisa dibilang usia 20-an adalah usia dimana kerjaannya hura-hura. Kalau ndak di bioskop ndak mau nonton. Dan satu lagi, kesadaran buat nonton film Indonesia bisa dibilang cukup terlambat. Tapi lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Buktinya Eifel, i’m in love saya nonton di bioskop loh. Dan lumayan banyak film Indonesia yang saya tonton di bioskop. Pelan-pelan menyingkirkan jauh mindset, ah palingan juga ntar ada di TV.
2. Buku, terima kasih juga untuk tidak pelit membeli buku. Bahkan sengaja menganggarkan membeli buku setiap bulannya. Dan yang pasti 95 persen buku yang dibeli sudah terbaca. Ingat ndak jaman ketika masih kuliah nyelengi dibotol Aqua dengan duit receh 500an demi bisa membeli buku.
3. Freelance. Terima kasih juga untuk pernah bekerja secara freelance. Yang mana kerjaan itu didapat karena orang-orang percaya bahwa kamu bisa. You can do it, Kamu yang kurang yakin akan kemampuanmu. Berkat orang lain ini kamu sadar sebenarnya kamu bisa. Cuma kurang percaya diri saja. Fee nya lumayan kan? Bisa buat tambah-tambah beli buku, bisa buat sangu jalan-jalan ataupun sekedar nraktir orang rumah ketika mudik.
4. Makanan, terima kasih untuk tidak jadi pemilih dalam hal makanan. Semua makanan kamu makan. Karena hanya ada dua kategori enak dan enak banged. Terutama menyangkut bebek-bebekan yang sampai sekarang tetap kamu makan. Akan tetapi sudah tak sesering dulu karena... hey!! Hati-hati, inget umur! Kolesterol mengancam! Yang walau test kesehatan terakhir kolesterol masih masuk kategori normal. O iya, kamu tahu? Sekarang ini kamu lagi keranjingan street food semacam dimsum dan sushi-sushian loh.
5. Terima kasih sudah lulus kuliah. Yang walau saya tahu di hati terdalammu masih ada keinginan untuk kuliah lagi. Percayalah, perjalanan hidup itu adalah kuliah hidup yang tak kamu dapatkan di bangku kuliah.
6. Terima kasih sudah merasakan jadi gembel backpacking, sudah merasakan rasanya kehabisan uang diperjalanan, sudah merasakan hilangnya bawaan barang diperjalanan. Karena dengan itu kamu jadi tahu siapa-siapa orang tulus di sekitarmu. Yang tak meninggalkanmu dikala kesusahan. Tak butuh waktu lama untuk mengetahui ketulusan mereka.
7. Terima kasih atas stamina tak tergantikan. Bisa langsung kerja setelah baru pulang di subuh hari, baru pulang dari gunung berhari-hari tanpa harus nenggak minuman penguat stamina. Bisa bertahan melek sampai pagi untuk hanya sekedar ngebut baca buku, ngebut drama korea atau ngelembur kerjaan sampai dua hari tanpa kenapa-kenapa. Sedang sekarang? Ga tidur semalaman saja besoknya geliyeng oleng minta ampun.
8. Terima kasih mau keluar rumah dan hidup sendiri. Keluar rumah sejak di bangku SMA walau belum beneran sendiri. Kuliah tak cuman keluar rumah tapi juga keluar kota bahkan pulau. Bener-benar melatihmu untuk jadi perempuan mandiri dan kuat. Walau terkadang ketika berada di titik terendah kamu mendadak ingin menyerah dan pulang, tidur kembali di pangkuan Kai Nyaik. Tapi kamu membuktikan kamu bisa bertahan. Dan itu menjadikan aku yang sekarang. Terima kasih ya...
9. Terima kasih untuk tidak bergaul di luar batas. Terima kasih untuk tidak melanggar kepercayaan yang Kai Nyaik berikan.
10. Terima kasih karena malas berolahraga. Dan itu masih berlanjut sampai sekarang. Tapi sekarang saya sadar olahraga itu penting, paling tidak diwaktu senggang saya sempatkan yoga dan body combat di kamar dengan belajar dari video download-an dari youtube.
11. Terima kasih sudah pindah kerjaan selama tiga kali. Dengan itu jadi kamu tahu, problem utama dalam pekerjaan terkadang bukan kerjaannya. Tapi orang-orang yang ada di dalamnya. Dan itu membuat saya jadi lebih bisa membawa diri dan tentunya dengan mencoba untuk tetap smart working. Belajar lebih sabar atas tekanan-tekanan yang ada.
12. Terima kasih dulu pernah sekali ikutan aksi turun ke jalan. Yah walau hanya sekali yaaaa.. ketimbang tidak sama sekali. Apalagi jaman sekarang yaaa...
13. Terima kasih telah memiliki banyak teman namun hanya segelintir yang merupakan teman atau sahabat dekat. percayalah makin kesini akan kesulitan menemukan orang-orang baru yang sepemaham dan sepemikiran dengan kita. Akan kesulitan menemukan orang yang bisa dengan mudah membuat kita nyaman.
14. Terima kasih telah memahami apa yang menjadi prioritasmu sekarang yang mungkin nanti akan berubah, seiring perjalanan waktu dan seiring pemahaman fikiran.
15. Terima kasih untuk tak semeledak-ledak dulu, lebih bisa memilih dan memilah, mana yang perlu dilampiaskan mana yang hanya perlu dijadikan pembelajaran. Mana yang lebih baik di keep sendiri mana yang selayaknya dishare.
16. Terima kasih sudah melewati kelabilan dan kegalauan akut. Yah... yang menurut kata orang yaitu sindrom seperempat abad. Kau melewati dengan baik.
17. Terima kasih untuk selalu berbagi didalam kekurangan.
18. Terima kasih untuk mulai memahami segala hal dari dua sisi. Tidak gampang ngejudge. Tak enakkan? ketika kamu jadi korban pen-judge-an orang lain?
19. Terima kasih sudah menjadi lekpis buat para krucil ya. Tapi lek, kamu masih belum bisa ngasih contoh bangun pagi lo yaaaa... inget ndak ketika salah satu krucil nangis takut telat ke sekolah karena lekphies yang janji nganterin masih asih bubuk pagi.
20. Dan yang terakhir, terima kasih untuk semuanya. ^^
0 comments:
Post a Comment
Komen pakai Hati ya...:)