Tahun 2009 berkesempatan berdarmawisata sama teman-teman kantor ke Bali. Waktu itu ikutan paket tour, jadi kemana-mana selalu ditemani sama guide-nya. Kita cuman datang, makan, tidur jalan-jalan. Kalau ndak paham ada bapak-bapak guide yang dengan ramah menjelaskan.
Waktu itu dipaket tour ada paket nonton pertunjukan tari Barong di daerah Batu Bulan. Karena kertas selebaran yang menceritakan tentang tari Barong ini hilang dan yang tersisa tentunya hanya foto-fotonya di laptop, maka saya gugeling dan nemu kisah tentang cerita tari Barong itu di SINI.
Tarian Barong menggambarkan pertarungan antara kebaikan melawan kebatilan. Barong adalah mahluk mithologi melukiskan kebaikan dan Rangda adalah maha dahsyat menggambarkan kebatilan.
GENDING PEMBUKAAN
Barong dan kera sedang berada didalam hutan yang lebat, kemudian datang tiga orang bertopeng yang menggambarkan sedang membuat keributan dan merusak ketenangan hutan. Mereka bertemu dengan kera dan akhirnya berkelahi, dimana kera dapat memotong hidung salah seorang dari mereka.
BABAK PERTAMA
Dua orang penari muncul dan mereka adalah pengikut dari Rangda sedang mencari pengikut Dewi Kunti yang sedang dalam perjalanan untuk menemui patihnya.
BABAK KEDUA
Pengikut Dewi Kunti tiba . Salah seorang pengikut Rangda berubah menjadi setan (semacam Rangda) dan memasukan roh jahat kepada pengikut Dewi Kunti yang menyebabkan mersa dapat menjadi marah. Keduanya menemui Patih dan bersama-sama menghadap Dewi Kunti
BABAK KETIGA
Munculah Dewi Kunti beserta anaknya Sahadewa dan Dewi Kuntin telah berjanji kepada Rangda untuk menyerahkan Sahadewa sebagai korban. Sebenarnya Dewi Kunti tidak sampai hati mengorbankan anaknya Sahadewa kepada Rangda. Tetapi setan (semacam Rangda) memasukan roh jahat kepadanya yang menyebabkan Dewi Kunti bisa menjadi marah dan berniatkan anaknya menjadi korban serta memerintahkan kepada Patihnya untuk membuah Sahadewa kedalam hutan. Patih ini pun tidak luput dari kemasukan roh jahat olrh setan dan mengikatnya dimuka Istana Rangda.
BABAK KEEMPAT
Turunlah Dewa Siwa dengan memberikan keabadian kepada Sahadewa dan keabadian ini tidak diketahui oleh Rangda, untuk mengoyak-ngoyak dan membunuh Sahadewa tetapi tidak dapat dibunuhnya, karena kekebalan yang diberikan Dewa Siwa.
Rangda menyerah kepada Sahadewa dan memohon untuk diselamatkan agar dengan demikian dia bisa masuk surga. Permintaan ini dipenuhi oleh Sahadewa dan sang Rangda mendapat surge
BAGIAN KELIMA
Kalika adalah salah seorang pengikut Rangda menghadap Sahadewa. Penolakan ini menimbulkan perkelahian dan kalika berubah menjadi babi hutan dan didalam pertarungan antara Sahadewa dengan babi hutan, Sahadewa mendapatkan kemenangan, kemudian ketika babi hutan ini merubah menjadi burung akan tetapi tetap dikalahkan. Dan akhirnya burung (kalika) merubah menjadi Rangda. Oleh karena saktinya Rangda ini, maka Sahadewa berubah rupa menjadi Barong melawan Rangda. Tidak ada yang menang, dengan demikian pertarungan ini terus abadi "Kebajikan melawan Kebathilan" kemudian munculah pengikut- pengikut Barong masing-masing dengan kerisnya yang hendak menolong Barong dalam pertarungan melawan Rangda. Mereka ini semuanya tidak berhasil mengalahkan kesaktian sang Rangda.
TAMAT
jd pengen ke Bali lagi neh. Bali selalu membuat orang ingin datang kembali dan kembali lagi
ReplyDeletetapi masih banyak tempat lain yg juga kudu dikunjungi selain bali ^^
ReplyDelete