dua sudut

[D] : kuperhatikan meja kerjaku pagi ini, tumpukan blue print menumpuk di sudut kanan meja, sisi kiri gambar final hasil plot belum juga saya cek. padahal gambar itu siang ini harus segera saya kirim ke proyek. belum lagi tumpukan gambar kerja yang juga menunggu saya jamah agar juga segera terselesaikan. entah kenapa. saya butuh waktu untuk istirahat. rasanya saya ndak punya gairah buat melanjutkan. ya.. saya perlu istirahat. saya raih handphone yang sedari tadi saya acuhkan di sebelah keyboard. ada 3 sms. dan 3 panggilan. tapi tak satupun ada sms dan panggilan darimu. terakhir tadi subuh kita sempat berbalas sms ketika sampai jam 4 pagi kamu ndak ada kabar. saya khawatir kamu ndak bangun sahur. dan ternyata benar. begitu saya telpon, lama kamu baru mengangkatnya. dari suara kelihatan kamu baru saja terbangun begitu saya telpon. dan kamu cuman bilang hanya sahur dengan 500 ml air. saranku buat nyemil-nyemil apa gitu ndak kamu indahkan.

'wiken ini kemana? lagi jenuh neh..' smsku sent juga. dan tak butuh berapa menit buat mendapat balasan darimu. 'maaf ya kak, wiken ini aku pulang. saatnya birul walidaini neh' balasmu. 'ikut dong, pingin tahu kayak apa kampung kesayanganmu ituh' balasku. 'he?? yakin mau ikot? ntar nyesel loh' balasmu. 'ndak nyesel kok. kalau kamu pulang, wiken ini ndak ada yang aku jailin' balasku. 'halah.. jadi aku cuman buat dijailin? *sigh*' balasmu. 'jadi gimana? aku boleh ikut ndak?' balasku. 'ya sudah. baghda maghrib ketemu di tempat biasa. lima menit ndak muncul, aku tinggal!!!' balasmu. 'oke adek' balasku. '(annoyed)' balasmu.

[C] : waktu menunjukkan jam 4 pagi. sepertinya sebentar lagi imsak akan datang menjelang. dan aku masih saja terlelap dalam dinginnya pagi. tetiba lagu heartless the fray mengalun keras dari handphoneku yang pas berada pas disisi kepala. klik answer trus bilang kalau sudah bangun. dan malas keluar. cuman minum 500 ml air saja. trus kau meyakinkanku buat nyemil-nyemil apa gitu. tapi sayang. ndak selera. habis itu lanjut tidur lagi. tapi entah mengapa. kau tetiba hadir di mimpiku. hadir utuh. dengan tawamu. dengan senyummu. dan entah kenapa. tetiba aku merasa ini semua salah. ya salah. dimimpiku kau ikut aku pulang ke rumah. tetiba ingat reminder seorang temen. ingat di zona apa kamu berdiri.