|
menyambut matahari pagi. dokpri |
Entah sudah beberapa kali, saya sms adhi, minta ditemeni
naik gunung Prau, yang juga beberapa kali berakhir dengan kegagalan. Saya yang
rempong sama kerjaan, ditambah lagi habis pindah kantor baru yang mengharuskan
sabtu masuk. Padahal kalau kantor lama sabtu saya bisa glundungan di kos saking
freenya. Sekarang tepatnya tiga bulan terakhir, nemu tanggal merah di hari
sabtu itu berasa surga. Makanya, begitu tahu tanggal 17 agustus jatuh pada hari
sabtu, saya otomatis langsung menghubungi adhi lagi, minta ditemeni ke gunung
Prau. Karena ndak mungkin naik cumin berdua sama adhi, saya akhirnya memutuskan
ngajak temen kosan bernama tyas. Dan gegara saya, tyas memutuskan untuk ndak
menerima ajakan fajar buat naik penanggungan, yang berujung fajar dkk malah
membatalkan naik gunung penanggungan malah belok kanan kea rah barat ikut kita
naik prau. Dan ga sampai waktu tiga hari, rencana ke prau deal. Yang tetap saja
menjelang keberangkatan ada beberapa drama sebagai bumbu kisah rencana pendakian.
=))
Sekali mendaki, dua tiga puncak gunung terlampaui.
|
Indonesia tanah airkuuuu... dokpri |
|
kepada bendera merah putih! hormat graak!! |
Sub judulnya terasa lebay dan berlebihan sangat ya? Tapi begitulah
adanya. Jarang-jarang naik gunung bisa pose dengan latar gunung yang ada di
seberangnya. Kalau di bromo bisa berlatar gunung batok, sindoro berlatar
sumbing begitu juga sebaliknya, merbabu berlatar merapi begitu sebaliknya. Berbeda
dengan gunung prau. Di gunung prau kita bisa dapat latar beberapa gunung
sekaligus. Jadi mulai merapi, merbabu hingga sindoro sumbing seakan-akan berada
dalam satu layering, satu lapisan dan satu garis lurus. Belum lagi menoleh kea
rah baratnya, ada deretan gunung slamet dan gunung cikurai, walau ndak dalam
satu layering, tapi tetep saja.. satu garis lurus.
|
layering beberapa gunung. dokpri |
|
narseeees dokpri |
Belum lagi perjalan turun yang via patak banteng, bisa
menikmati cantiknya telaga warna dieng plateu. Sumpah.. beneran tak terkira cantiknya. Beneran merasa, andainya
mata ini bukan ciptaannya, maka sepertinya akan kehabisan batere karena
keringan on, dan focus terus. Emang kamera apa shop? Plaaaak..!!
|
telaga warna dieng plateu, dari ketinggian sekian mdpl. dokpri |
Dan hal lain yang bikin menyenangkan ke gunung Prau adalah
waktu tempuhnya yang ndak lama. Si Adhi waktu itu bilang, paling kalau buat
mbak Chop waktu tempuhnya hanya 3 jam. Saya : eh sumpah? Yakin kamu dhi? Lama nggak
nanjak ini yo. Adhi : yah, kalau lama ndak nanjak, liat aja ntar waktu
tempuhnya berapa. Yang penting kalau mbak chop capek, ya break aja. Kita istirahat.
Saya : okok. Siyap adek. Dan kenyataan di lapangan, kita menghabiskan waktu
tempuh 4 jam sodara-sodara. =)) kebanyakan break. Terus saya bilang sama adhi,
eh sumpah ya… kerasa tjapeknya, gini ini kalau lama nggak nanjak ditambah ga
tahu olahraga pula. Dan aku kerasa sudah stabil jalan dan nafas pas sudah
sampai tower-tower ikuloh dhi. Si Adhi : yeeee.. kalau setelah tower kan emang
udah landai, ndak nanjak. Kalau pas lewat tower masih kepayahan, keterlaluan
mah mbak chopnya. Saya cumin bisa ngakak cengengesan.
|
massss... tunggu akuuu masssss... plaaaak =)) dokpri |
Sebenarnya sebelum nanjak agak khawatir juga, mengingat si
gumilar teman fajar sudah masuk angin, dan untunglah kita semua sampai camp
area barengan dan kondisi baik-baik semua. Yang seru sesi pepotoan di bukit
teletabisnya, bisa-bisanya saling pada tereak dari kejauhan hanya untuk mintak
di foto. =))
Bonek
|
camp area yang mirip ranukumbolo. dokpri |
Bondo nekat, itu istilah yang pas buat kita. Gimana ndak? Jumlah personel tujuh orang, hanya bawa dua tenda dengan masing-masing kapasitas untuk
dua orang. Satu tenda otomatis sudah buat saya dan tyas, sedangkan sisa lima
cowok ini akhirnya dua tidur dalam tenda, tiganya nggelar bivak pakai flysheet.
Dan parahnya lagi, yang bawa sb cumin saya, tyas, adi dan fajar. Sedang diaz,
gumilar dan johan tak bawa. Padahal dieng lagi dingin-dinginnya. Akhirnya saya
berbagi sb sama tyas, sedang sb tyas dipinjemkan ke diaz yang ndak bawa sb
serta tidurnya di bivak. Antara kasian sama pingin tak omeli karena bonek. =))
|
the team. atas : adhi, tyas, diaz, gumilar. bawah. saya, fajar dan johan |
|
we're |
|
pucuk sebentar lagiiiii |
|
heeeeei.... |
Dan gimana lagi ga bonek? Yang bawa carrier cumin adhi
seorang, sedang kita sisanya berenam hanya bawa tas ransel biasa. Tapi walaupun
begitu, tetap saja logistiknya banyak. Sampai si adhi bilang, kene mung semalam
mbak di atas, nyapo ih nggowo logistic akeh-akeh. Saya : loh, kan walau semalam
kita tetep kudu makan enak dhi. Jadi mari belanja beras telor, jangan hanya mie
aja. Yang akhirnya berujung di camp area kita udah semacam acara harmoni alam.
=))
|
sop sarapan pagi |
|
itadakimasuuuuu |
Dataran tinggi dieng
O iya, sebelum naik gunung prau, kita masih sempet
jalan-jalan di dataran tinggi dieng, walau itu hanya sampai candi-candinya
saja. Belum sampe ke kawah candradimuka, belum ke kawah sikadang juga. Next time
kali ya, kalau kita punya waktu berlebih yang banyak dan ndak hanya wiken saja.
Selama perjalanan ke dieng ini, banyak
nemuin pohon carica, pohon yang entah sespesies atau segenus sama papaya. Dan manisan
carica merupakan oleh-oleh yang wajib kita beli. Karena ndak ada di tempat
lain. Dan carica hanya ada di dataran tinggi dieng. ^^V
|
bocah-bocah dieng |
|
pose ala cover kaset |
|
pohon carica |
nb. dokpri diambil dari hape lenovo s880 ^^
aaaaaaaakkkk.....teman2 ku juga KATANYA mau naik prau tgl 15 dan aku pengin melu tapi jebul tipu2. :D
ReplyDeletekapan kae si rizki agung sama arief dhani lanang dkk kan wes bar tekan kono to dhan, kowe ra melu to? iki aku ndadak mrenene =))
ReplyDeleteYa ampun mba! Saya pengen banget ke Prau! Butuh waktu berapa harikah? Susah gak medannya meskipun blm pernah ke sana sama sekali?
ReplyDeletenormalnya 3 jam dari beskem ke puncak. (iki benere puncak ta beskem area ya? *self toyor) walau belum pernah kesana medannya ga terlalu nanjak. bisa buat pendakian hore-hore rame-rame.
ReplyDeletekemaren cuman semalem. nanjak sabtu sore. jam 12 siang minggunya sudah di wonosobo lagi.
hayuk-hayuk ke sini lagi, sekalian marathon ke sikunirnya... *self toyor*
Itu sayur kembang kolnya menggoda banget... Mmmm.. maknyus....
ReplyDeletemator kaso'on ampon nyepper ^^
ReplyDelete