Thursday, August 6, 2015

steak holycow by chef afit


beberapa waktu lalu social media sempat rame dengan berbagai postingan tentang steak holycow ini, terutama wagyunya yang katanya lumer di lidah. waktu itu bingung, emang bisa gitu? daging-dagingan lumer di lidah?

dan ketika nemu postingan bahwa steak holycow buka di surabaya, tangan mulai gatel colek sana sini buat cari teman. dan kebetulan memang punya teman yang hobi makan tur brol ngobrol lama yang biasanya berujung ke ronde dua di bilik inul vizta menggalau berjamaah, akhirnya kesampaian juga nyobain steak yang lagi happening bianged di ranah maya. yang kemudian kalau ngelihat harganya selalu bilang jangan sering-sering kesini, namun kenyataan lain berkata lain. empat bulan terakhir sudah tiga kali makan di sini. *kekepin dompet*


pertama nyoba saya pesan wagyu rib eye dengan kematangan welldone seratus persen. dan memang enak. beda sama steak lima belas ribuan. apalagi disantap dengan mashed potato. byuh... rasane kekinian bianged. tapi tetep mencelos pas ngeluarin duit. secara ini pertama kali bayar segitu untuk makan seporsi seorang. *puasa seminggu*


ternyata masih belum jera juga, seminggu sebelum ramadhan balik ke sini lagi, dan tetap dengan teman yang sama. kali ini berhubung tanggal tua tapi pinginnya tetap kekinian, maka pilihan menu jatuh ke prime sirloin dengan kematangan medium welldone. dan ini beneran enak bianged. steak hot plate di foodcourt mendadak berasa remah-remah rengginang.



dan sepertinya kecanduan steak holycow masih belum berakhir juga, halal bihalal setelah ramadhan balik ke sini lagi. pilihan jatuh ke prime tenderloin medium welldone. *duh makin kesini bahasa kok makin ndakik-ndakik*

dan sejak makan di holycow ini, jadi ngerti apa itu wagyu dkk. apa itu kematangan medium, welldone. haha. ncen deso macak kekinian.

setelah itu jadi mikir, sebenarnya apa yang berubah? apakah lidah saya yang berubah apa-apa. tetiba teringat tentang kalimatnya kick andy, tentang perubahan sebuah nilai. waktu itu kick andy bilang, suka banged sama gado-gado dekat sekolah. tapi sekarang, rasa gado-gado sudah tak seenak dulu lagi. padahal tak ada yang berubah. yang berubah adalah kick andy sudah banyak makan varian gado-gado. di berbagai tempat. apa ini juga yang mengalami saya ya? memang belum berbagai varian, tapi paling ndak hotplate-hotplate di beberapa foodcourt sudah saya coba. dan ada beberapa resto steak seperti bon cafe yang juga saya coba. atau perubahan nilai rasa juga amerga perkara harga apa ya? secara hotplate ndak semahal holycow. jadi ketika makan makanan yang lebih lebih mahal dari biasanya seakan punya nilai kelebihan tersendiri. juga termasuk soal rasa. wallahualam.

*kenapa postingan ini berakhir serius kali* (haha)



 

Me n My Ego Template by Ipietoon Cute Blog Design