Thursday, June 15, 2017

Menikmati Tari Perut sambil lunch di Nile Cruise



Mungkin karena pengaruh novel-novel kang abik, makin mendekati nil saya berasa makin ngayal. Ngayal jadi mas Furqan sedang berada di pojok kamar sebuah hotel kamar suite. Belajar tentang Usluhuddin atau Fiqih. Sambil sesekali menikmati tenangnya Nil. Nil yang menjadi perantara keselamatan Musa kecil dari Firaun. Nil yang terasa akan membuat takjub tapi ternyata alam pikiran menolak hayalan. Jadi berasa sedang motoran dari Karah ke arah Wiyung, dengan kanan kiri kali Brantas apa Kalimas? Eaak... hayalan mendadak absoulutely failed. 😆😆

Sungai Nil yang membelah Mesir

Tapi walaupun hayalan menolak kenyataan, jangan salah..sungai Nil adalah salah satu sungai yang ditunjukan oleh Allah SWT ketika nabi Muhammad dalam perjalan israk mikraj. Dan juga salah satu sungai yang nantinya akan diangkat ke surga ketika hari akhir tiba.

Selain itu, Sungai Nil juga terpanjang di dunia. Panjangnya 6.696km dengan melewati 9 negara yaitu : Mesir, Tanzania, Kenya, Zaire, Uganda, Ethiopia, Sudan, Rwanda, dan Burundi. 

Nile, The given of God


Mesir adalah pemberian sungai Nil (egypt is the gift of the nile) mungkin karena semua peradaban mesir kuno berasal dari dataran sungai Nil.

Kisah yang paling heroik adalah tentang surat Umar bin Khattab kepada sungail Nil : Dengan nama Allah, Maha pengasih, Maha Penyayang. Dari hamba Allah, Umar, Amirul Mukminin kepada Nil Mesir. Wahai Nil Mesir! Apabila kamu itu mengalir karena kamu dan keinginanmu, maka janganlah kamu mengalir lagi, karena kami tidak memerlukan kamu. Namun, apabila kamu mengalir itu karena perintah dan ketentuan Allah yang Tunggal dan Maha Gagah, dan memang Dialah yang telah mengalirkan kamu, maka kami memohon kepada Allah untuk mengalirkan kamu kembali. 

Surat itu dilempar ke sungai Nil oleh Amru bin Ash (Gubernur Mesir saat itu). Dan begitu malam tiba sungai Nil pun kembali mengalir dengan deras dan banyaknya.

Oke mari lanjut ke kisah lunch sambil nikmati tari Perut  ala Timur Tengah.

Nile Cruise 

Jadi makan siang di Nile Cruise ini adalah trip terakhir selama sepuluh jam kita di Mesir. Lokasinya juga ndak seberapa jauh dari Old Cairo dan bandara. Begitu menuju kesini bayangan akan sungainya sudah wau gitu, ngira bakal kayak di Europe atau Korea area bantaran sungainya. Jebul ndak jauh beda sama Surabaya. Hehe...

Menu makan siang yang saya ambil dari meja prasmanan, cukup spageti dengan lauk ikan dori dan daging unta saja.

Begitu sampai ke Nile Cruisenya juga begitu, cruisenya ndak seberapa gede. Masih lebih gede kapal ferry penyeberangan Kamal - Perak. Cuman bedanya, ini kapal murni untuk penumpang, dalamnya juga tampilan ala resto-resto kebanyakan gitu. Dan tentu saja, disertai dengan live musik! Live musiknya berupa tarian, awale ngira bakal tari perut gitu yaaa... ternyata yang nari mas-mas! 


 

Me n My Ego Template by Ipietoon Cute Blog Design