Wednesday, December 28, 2011

selalu ada kisah disetiap pendakian, edisi mahameru

hal yang paling saya sukai dari setiap pendakian atau sebuah dari perjalanan adalah memperhatikan segala sesuatu yang ada di sekitar. terutama yang menjadi teman-teman perjalanan. saya selalu jalan rame-rame, selain lebih murah, akan tetapi juga lebih seru. selain itu, selalu mendapat teman-teman baru. karena selalu rame-rame itu, saya suka menilai mereka dari perilaku. terutama pas naik gunung ya. menurut saya sikap seseorang yang sebenarnya itu kelihatan ketika dia berada di alam.

semisal pendakian yang semeru kemaren ya. saya jadi tahu, mana yang atos, dan mana mana yang atos-atosan *boso opo iki atos-atosan?, mana yang penyabar, mana yang cuek, mana yang care banged sama teman, mana yang rajin bangun pagi, mana yang rajin molor, mana yang rajin masak, mana yang rajin bebenah. terus saya masuk yang mana? :d. jadi buat para ladies ya, kalau mau ngetes calon suaminya sabar apa ndak, ajak dia naik gunung. *oppo to iki shop? =))


mas anta sedang men-sketsa



cie..ciee

o iya, kemaren pas lagi merenung. cie merenung. iya, merenung di tanjakan cinta. menikmati ranukumbolo dari atas. ada dua anak kecil, masih SD sepertinya. naik ke tanjakan cinta bersama papa dan mama-nya. dan jujur, mendadak langsung takjub sama suami istri ini. bukan apa-apa, ngajak anak kecil mendaki itu bukan hal yang mudah. la wong orang dewasa aja susah, apalagi anak kecil. belum lagi kalau capek. kalau rewel. kalau nangis di jalan. dan segala macam kalau lainnya. yang saya takjupin, gimana pasangan ini mengkondisikan anaknya yang masih kecil buat diajak mendaki.


pagi-pagi..nongkrong di tanjakan cinta
di ranukumbolo, kalimati, arcopodo bahkan di puncak terbiasa menemukan plakat pendaki yang meninggal selama pendakian

dan mak beduduk otomatis jadi galau. =)) jadi berharap nanti pingin ngebawa anak saya ke sini juga *eh. apalagi ya, selama perjalanan lagu yang terngiang-ngiang dan ndak sengaja saya nyanyikan dalam hati itu ndak jauh-jauh dari beautiful lie 30 seconds to mars, over my head the fray, dear god avenged sevenfold dan buat menyemangati diri sendiri nambah mahameru-nya dewa. apalagi suasana damai yang bikin saya makbeduduk melow. =))

belum lagi pas perjalanan turun. ketemu sama -sepertinya- serombongan keluarga, mulai dari bapak-ibu, kakak-adik dan ponakan. entahlah. saya nangkepnya mereka sekeluarga. yang dengan senyum sumringah semangat sekali buat naik ke ranukumbolo walau sudah terpancar rasa lelah di wajah mereka. dan yang menyenangkan lagi, setiap ketemu dan berpapasan dengan sesama pendaki, pasti terpampang senyum dan ucapan semangat dari mereka. walau dari wajah sudah kelihatan banged kelelahannya.

dan yang lucu, kan ada aturan untuk tidak saling mendahului antar sesama pendaki. biasanya secara otomatis ketika salipan, kita akan mengalah sendiri dan menepi buat ngasih jalan ke mereka. dan yang lucu itu, ketika kita turun dari tanjakan di cemoro kandang, ketemu dengan sesama pendaki yang mau naik. dan otomatis kita break sekalian istirahat. dan lucunya segerombolan pendaki ini juga break buat mempersilahkan kita turun. dan akhirnya tunggu-tungguan siapa yang lewat duluan. jadi intinya, kita serombongan break abis turun dari tanjakan, mereka break setelah naik tanjakan dan tunggu-tungguan. yang akhirnya berujung foto-fotoan. =D

terminal bungurasih-terminal arjosari-tumpang-ranupane
meet up mbak endah, opa enggar, zaki serta chandra yang sudah sampai bungurasih duluan. dilanjut berenam sama teguh menuju terminal arjosari malang. disana sudah menunggu mbk nina, mbk lia, pepi, fa, dhanny, adhi, serta kres. kemudian menyusul mas anta merapat. di tumpang, tempat cak laman, ketemu dengan teman-teman enggar yang lain seperti dhafi, gati, hendro dan rully, sekalian nungguin dhanny dan zaki ngurusin perijinan. menuju ranupanemenggunakan truk sayur, yang kemudian ditemani hujan deras selama perjalanan ini.



sampai ranupane, kita sudah kesorean dan ndak bisa melanjutkan pendakian, sehingga kita terpaksa menghabiskan malam ini di ranupane. dan malam di ranupane ini seru sekali. mendapat sodara baru dan penuh rasa kekeluargaan diacara ramah tamah. jadi tahu, di pendakian ini,siapa teman siapa, link-link awal pertemanan dari mana. dan yang pasti link pertemanannya selalu always bikin takjub.

bener-bener -kalau kata dewa lewat lagu mahameru nya- bersama sahabat mencari damai, membasahi langit mengukir cinta. setelah acara ramah tamah selesai, kita rame-rame tidur di posko pendakian, dengan hanya bermodal jaket tebal, matras serta sleeping bag. melewati dinginnya malam bersama. *hey..siapa ngorok di pojokan? =))

ranupane-ranukumbolo.
subuh datang menjelang. di musholla, saya melihat seorang bapak. sendirian di pojokan musholla. saya perhatikan beliau menghabiskan dinginnya subuh dengan tak henti-hentinya berzikir kepada-Nya. ah saya jadi malu. saya di kosan susah sekali bangun subuh tepat waktu. padahal kondisi kamar yang ndak dingin sama sekali. malah cenderung nyaman. sedang bapak ini? harus melewatkan hawa dingin yang sungguh menusuk tulang. kita bicara aja sampai mengeluarkan asap dari mulut karena dinginnya. mungkin kalau di kos. saya memilih untuk tetap bergumul dengan tempat tidur. dan ketika mepet subuhnya baru loncat dari tempat tidur. heu. malu sekali saya.

foto narsis dulu sebelum naik

sehabis kelar subuhan, enggar dan teman-teman pamit buat naik duluan. sedang saya dan teman-teman lebih memilih buat naik pas jam tujuh pagi. dan sebelum berangkat kita mulai dengan doa bersama terlebih dahulu. agar pendakian kali ini lancar serta tak ada satu kendalapun. akhir mei 2011 saya sudah pernah naik ke ranukumbolo. waktu itu jalan kaki 8 jam. naik setengah 5 sore, sampai ranukumbolo sekitar jam 2 pagi. tapi untuk pendakian kali ini, rekor!. ranupane ranukumbolo pas normal 5 jam. yah. walau tetap dengan sensasi keringat yang mengucur deras. nafas yang memburu. tapi tetap ada semangat di dalamnya. sudah tak ada lagi pertanyaan kapan pos 3? kapan pos 4? masih lamakah? hahaha...saya sudah menerimanya dengan ikhlas. mau nafas saya ngos-ngosan, mau saya pegel parah.

watu rejeng
saya ikhlas demi pendakian ini. dan yang buat saya tambah semangat. ada sahabat-sahabat terbaik saya di sini. ada mbak nina-tengs atas berbagi sleeping bagnya pas kita bermalam kedinginan di ranukumbolo mbak. mbak lia-tengs atas pinjaman kaos kakinya selama dua malam berturut-turut. mbk endah-atas pijat syariahnya ^^. pepi-atas pinjeman sleeping bagnya di kalimati. *aku iki nyapo pindah turu adem-adem, kabeh-kabeh barang silihan..=))* teguh-makasih sudah dengan setia bawain kemana-mana sleeping bag saya, serta sudah nganter balik ke kos dengan selamat. fa-atas pemberian semangatnya selama di jalan, dan yang tak kalah penting atas pinjeman kameranya hingga saya narsis abis di tanjakan cinta *eh =)). dhanny dan adhi atas semuanya, ga bisa disebut satu-satu kebaikan kalian =D. mas anta atas spirit mendakinya serta pagi-pagi nongkrong di tanjakan cinta-nya. cukup mereka sumber penyemangat saya. =D


narsis klik!!



trio pendaki puncak mall ^^
pendakian ranupane ranukumbolo kali ini tak kalah seru dibanding pendakian sebelumnya. kalau dulu saya ndak paham medan, sekarang sudah paham. kalau dulu pendakian malam hari. sekarang siang hari. terkadang selama pendakian ini, ketika saya melihat tebing tinggi menjulang serta jurang yang dalam. terkadang saya merasa ditemani aron arlston di film 127 hours yang shootingnya di utah, amrik sono. duh..andai ada si akang di mari, pasti pendakian ini lebih seru lagi. *dicekek*


ayo semangaaat!!
be carefull
ayo semangat teman-teman

ranukumbolo-tanjakan cinta
setelah rehat sekaligus sholat, kita bersiap-siap menuju kalimati. dan langsung disambut dengan hujan gerimis. kalau kata fa " Tuhan itu baik, aku minta cerah. Dia kasih gerimis" beneran deh. perpaduan suasana di sana saat itu langsung mendadak bikin melankolis. =D


ranukumbolo ^^

meleawati tanjakan cinta, dengan ditemani gerimis. tapi yang ada nafas tetap ngos-ngosan dan memburu. katanya kalau di tanjakan cinta, mitosnya kita ndak boleh berhenti. kudu jalan terus. tidak boleh menoleh ke belakang. dan kalau kita lagi suka seseorang. hendaklah menyebut namanya atau paling tidak membayangkannya. katanya (entah) cintanya bakal langgeng atau cinta diterima kali ya? (entah)

mitos untuk tak berenti di sini kalau kata dhanny sih mungkin akal-akalan saja. karena jika pas berada di tanjakan cinta, dan menoleh ke belakang. keindahan ranukumbolo emang subhanallah. dan kalau tiap orang melakukan itu semua. kapan sampai atasnya?


tanjakan cinta.. so subhanallah ^^

pandawa lima ^^

lima srikandi

ranukumbolo seakan berupa curug diapit dua bukit. view dari tanjakan cinta
oro-oro ombo-cemoro kandang-kalimati
oro-oro ombo - kalimati ini bener-bener merasakan lagu mahameru-nya dewa 19. menatap jalan setapak. bertanya-tanya sampai kapankah berakhir. mereguk nikmat coklat susu. menjalin persahabatan dalam hangatnya tenda. bersama sahabat mencari damai. mengasah pribadi mengukir cinta.


suka foto ini. view oro-oro ombo jadi kayak di frame gitu.

di oro-oro ombo medannya lumayan menyenangkan. apalagi setelah tanjakan nan penuh cinta di tanjakan cinta. seakan-akan ini menjadi tempat buat refreshing. terutama tenaga dan mata. medan yang berkompromi dan sejauh mata memandang pohon-pohon edelweis yang mulai memucuk, rerumputan, serta bunga-bunga lain berwarna kekuningan. rasanya pingin turun terus guling-gulingan di sana.

istirahat dengan bcakgroud semeru tertutup asap, cemoro kandang dan oro-oro ombo.



suka sama foto ini. diambil ketika turun dari kalimati. ini pohon ada di sisi kiri oro-oro ombo
di sisi oro-oro ombo bagian atas

tapi ini tak bertahan lama. begitu masuk hutan cemoro kandang. kita butuh effort tak hanya sekedar tenaga. tapi juga semangat. hujan yang tak berhenti turun sejak kita masih di ranukumbolo tak menyurutkan kita buat tetap melangkah. dengan melawan arus air yang melewati jalur pendakian menjadikan perjalanan ini terasa lebih lama. jalan yang nanjaknya ampun-ampunan di featuring air mengalir deras membuat break seakan-akan menjadi nafas penyelamat.


mahameru di belakang rimbunnya cemoro kandang
kabut yang turun meng-atapi hutan cemoro kandang

dinginnya saat itu membuat tangan dan kaki seakan mati rasa. bahkan buat membuka resleting carrier saja. ditangan sampe ndak kerasa. tenaga yang sedikit tersisa. nafas yang sedikit tersisa. mungkin bayangan buat segera menghagatkan diri di dalam tenda di kalimati yang menjadi penyemangat saat itu. melihat wajah-wajah teman yang kelelahan tapi masih ada semangat di binaran matanya juga menjadi penyemangat tambahan buat saya. fa dan mas anta yang selalu bilang : ayo shop! semangat! ah..iyaaa...saya ndak boleh menyerah sama kelelahan ini. saya ndak boleh menyerah dengan semua kedinginan ini. ayooo...kemon!!

keluar dari cemoro kandang, disambut dengan jambangan. jambangan ini semacam lapangan luas mirip oro-oro ombo. tapi ndak sehijau oro-oro ombo. tanaman di dominasi sama edelweis dan rerumputan. tapi bunga-bungaan berwarna kuning di sini ndak ada. o iya. jambangan ini tempat saya beristirahat lama setelah saya merasakan kedua tangan saya beneran mati rasa. terus akhirnya kerasa kesemutan dan berasa lagi kalau saya punya tangan. =D

tak jauh dari oro-oro ombo inilah tempat yang kita tuju. tempat ini bernama kalimati. entah kenapa bernama begitu. jangan harap menemukan kali yang mati di sini. boro-boro mati. kalinya ga ada euy!!. dan dikalimati ini. tenda pertama kita bangun setelah pendakian panjang  nan melelahkan selama 9 jam. berganti baju hangat. sementara yang cowok-cowok mendirikan tenda. memasak nasi, mie, sarden, sosis. makanan yang seadanya itu berasa surga ^^. dilanjut dengan menikmati sunyinya kalimati. tidur berjamaah. terus cari apa? ke sini cuman pindah tidur. haha.


sayonara kalimati

mie ramen yang diiklanin snsd ^^
 o iya. di kalimati ini ga ada air sama sekali. buat dapat air. harus berjalan sekitar hampir 1 km. dan airnya cuman gemericik dikit banged. begitu sih kata temen saya yang ambil air. nama tempatnya kalimani atau sumber mani. di jamin awet muda =D.


penghuni tenda sebelah, makan rame-rame
minuman kita. ini air dari ranukumbolo apa sumber mani ya?? 

bersama teman-teman dari bandung




puncak mahameru menunggu kita =D

semeru dari archopodo
ps : foto di copy dari kamera teman-teman. ada mbak nina, fa, adhi, mbak lia dan mbak endah

Wednesday, December 21, 2011

(nama-ku) di puncak gunung

perasaan yang tercipta ketika berada di tanah tertinggi itu, ada haru, dan juga rasa syukur pada yang kuasa. pemandangan yang indah itu adalah bonus yang tak terkira. awan dalam sekali rengkuhan. tentang mengalahkan ego. aaah....tak terucapkan dengan kata-kata.

ini kawan saya nulis nama saya dari puncak mahameru *pas saya ulatah loh =D

ini kawan saya nulis nama saya dari puncak gunung merapi di jogja ^^

di atas adalah dua foto nama saya, yang kawan saya torehkan di dua puncak gunung. satunya di puncak gunung merapi jogja. satunya lagi di mahameru malang. ah..ini adalah doa dari dia. doa agar saya suatu saat bisa berdiri di tanah tertinggi pulau jawa ini. mensyukuri semua nikmat-Nya yang amat sangat tak terkira. terima kasih. 

Tuesday, December 20, 2011

Never ending story : tentang kopi ^^

yah, kemaren dapat mention tentang kopi-kopian dari si husein *entah itu nama panggilannya atau bukan =D. dia temennya temen saya, temen di yang kenal di jalin merapi. oh bukan saya yang kenal, tapi teman saya kenal dia di jalin merapi. beserta beberapa orang lagi yaitu mas nafis, mas triadi. dan temen saya itu anggap namanya fa. *ye emang fa juga namanya =D lah terus saya kok bisa kenal? hanya satu kesamaannya, yaitu empat kata KOPI ^^


kalau menurut 4 pria kopi, semua kopi itu sama. yang beda hanyalah siapa yang buatin dan dengan siapa mereka menikmatinya. Kalau saya, kopi tak sesederhana itu. saya sempat beberapa nulis tentang hal beginian. dan selalu sukses bikin galau. o iya, kadar berapa cangkir saya minum kopi berbanding lurus dengan kadar kegalauan juga. itu berlaku buat saya =))


saya ada tiga tulisan tentang kopi yang saya posting di sini, ini saya copas-in saja biar ndak meluncur ke link-nya. dari tiga tulisan ini, kopi memiliki makna tentang cinta, pengharapan, bertahan, dan juga tahu kapan mesti menyerah. dan juga otomatis tentang move on. walau terkadang ada memori tersendiri tentangnya =D


Tulisan pertama : 
Tahukan kamu??
aku sekarang berada di kedai kopi favorit kita..
aku ingat...hampir tiap malam aku menemanimu di sini..
yap...hanya menemani...
tanpah sepatah katapun..
aku menemanimu melepas semua penat..
walau tanpa kata...
kau hanya terdiam sambil menikmati hangatnya kopi itu...
tengs for always giving your shoulder for me...
 Tulisan kedua : 
Tahukan kamu? aku sekarang berada di kedai kopi favorit kita...aku yang hanya terdiam mendengar semua ceritamu..aku yang hanya terdiam mendengar kisah kesuperioranmu...aku yang hanya terdiam menemanimu menghabiskan berpuntung-puntung rokokmu..sambil mendengarkan semua asa dan mimpimu...ehm...kita tak pernah sejalan...kita tak pernah searah..tapi yah...kita selalu sejalan tentang kopi di kedai kopi ini..yah...hanya kedai kopi ini yang jadi pemersatu kita...tengs yak...for accompany me in this kedai kopi...
Tulisan ketiga : 
tahukah kamu? aku terdampar di kedai kopi ini lagi..aku tak tahu ada apa...tarikan kedai kopi ini terlalu kuat...seakan medan magnet di penjuru bumi kutubnya ada disini..sepertinya aku terlalu berlebihan..tapi begitulah adanya...bisa kah kau kasih aku jawaban?kenapa kedai kopi ini terlalu mengukir kenangan buatku? 
Dan adalagi makna tentang kopi, yah...tentang hidup yang tak mudah, yang penuh perjuangan dan jangan menyerah. 


“Perjalanan hidup itu bagaikan secangkir kopi, ada manis dan pahit di setiap seduhannya.“

 Hei kamu! Kamu tahu? Gara-gara kamu aku menjadi seorang coffeeholic. Ya, seorang coffeeholic, Semua gara-gara kamu. Kamu ingat kapan kamu memperkenalkan kopi padaku? Lama, sudah lama sekali. Dan Akupun tidak ingat kapan mulutku merasakan hangatnya, manis pahitnya secangkir kopi. Dan kamu tahu? Semuanya gara-gara kamu!

Aku ingat, dulu, dulu sekali. Setiap pagi perempuan itu selalu membuatkanmu secangkir kopi. Dulu aku berpikir, apalah enaknya? Dua sendok bubuk hitam dicampur dengan sesendok gula. Sampai suatu hari, ketika perempuan itu baru saja kelar membuatkanmu secangkir kopi. Aku bersembunyi di balik pintu. Menunggumu meneguh seseduh dua seduh, aku mencuri-curi menyicipinya. Aaah..apa enaknya? Perpaduan manis dan pahit yang terasa aneh di mulut!

Sampai aku akhirnya memberanikan diri untuk bertanya padamu, apalah enaknya secangkir kopi di pagi hari? Kau hanya bilang “Nak, perjalanan hidup itu bagaikan secangkir kopi, ada manis dan pahit di setiap seduhannya “ Waktu itu aku terlalu kecil buat memahami apa artinya. Walau setelah itu aku jadi pencinta kopi bukan karena apa yang kau bilang tapi lebih karena aku butuh kandungan kafein di dalamnya agar aku bisa lebih lama terjaga.

Dan kamu tahu? Ketika sekarang aku menulis surat ini untukmu, baru menyadari apa makna ucapanmu. Yah, perjalanan hidup itu bagaikan secangkir kopi, ada manis dan pahit di setiap seduhannya. Bahkan aku merasanya, terkadang manis dan pahit berjalan beriringan, terkadang bergantian.

Hei kamu! Masih ingatkah kamu? Dulu, dulu sekali, ketika aku masih di bangku sekolah dasar. Setiap baghda subuh, kau membangunkanku, menungguku bangun hingga nyawa kembali utuh, menungguku sholat subuh yang sekenanya itu, sambil menikmati secangkir kopi buatan perempuan itu. Dan setelah semua ritual subuhku kelar, kau membawaku kejalanan. Mengajariku naik sepeda.

Aku ingat sekali, ketika aku terjatuh dari sepeda, kau selalu memastikan aku baik-baik saja. Ketika lututku terluka, kau dengan cekatan langsung menggendongku di punggungmu yang keras dan hitam itu. Membawaku pulang, dan perempuan itu, perempuan itu mendekapku dalam pelukannya. Walau aku terus terisak, perempuan itu juga memastikanku baik-baik saja, memberiku rasa aman hingga aku terlelap di pelukannya.

Hei kamu! Masih ingatkah kamu? Dulu, dulu sekali. Waktu itu sepatuku rusak, dan aku butuh sepatu baru untuk dipakai ke sekolah. Dan kamu mengantarku ke sebuah toko sepatu di kota. Aku masih ingat, namanya Toko Sepatu Jakarta. Kamu ingat dengan apa kamu mengantarku? Dengan sebuah sepeda onthel merk phoenix, dan sepeda itu bahkan lebih tua dari usiaku sekarang.


Dengan menempuh jarak kurang lebih 10 km, kamu mengayuh sepeda onthel merk phoenix itu guna mengantarkanku membeli sepatu baru di toko sepatu bernama toko sepatu Jakarta itu. 


dan yah...intinya “Perjalanan hidup itu bagaikan secangkir kopi, ada manis dan pahit di setiap seduhannya.“ ^^



Friday, December 16, 2011

Deutschland fur Anfanger

apa yang kita ketahu tentang Jerman? Jurgen Klinsmann, Oliver Kahn, Jens Lehmann dan Michael Ballack ? itu baru dari dunia sepak bola.

Ada yang tahu Stefan Behnisch, Christoph Ingenhoven, Werner Sobek atau duo Louisa Hutton dan Matthias Sauerbruch, atau trio Graft dari Berlin? yah, mereka adalah arsitek kebanggaan jerman.

Ada yang tahu seinheizer? saya tahunya headset *eh. yup itu salah satu merk alat elektronik keluaran Jerman.

Semua pasti tahu mantan presiden kita BJ Habibie kan?? keterlaluan banged kalau ga tahu! yah, beliau juga salah satu alumni sebuah perguruan tinggi di Jerman.

Ada yang tahu Parlin Pane ndak? atau anggap saja namanya Alin. Jejaka [sebentar lagi akan melepas masa jejakanya ini] asli Batak, ini jua baru saja menamatkan pendidikan S2-nya di Dusseldorf, Jerman. Terus dia siapa? kok sampai saya nulis namanya di sini? yah dia adalah dedek gede kedua pertama di keluarga Tabi saya.

Terus kenapa saya nulis ini? yah karena kemaren saya habis di ajak seorang teman yang anggap saja namanya Pepeb, buat datang ke sini. Dan si Pepeb tahu tentang pameran ini juga dari si dedek gede Alin. Karena memang dari kecil saya suka sesuatu yang berbau Jerman. Bahkan dulu waktu spmb sempat memasukkan sastra jerman dalam daftar pilihan walau ujung-ujungnya juga gagal, tetap ndak menguburkan mimpi saya, bahwa one day, sebelum saya mati di bucket list saya mencantumkan Jerman sebagai negara yang pingin saya kunjungi. Dan ketika si Pepeb ini ngajak. Saya otomatis langsung mengiyakan.

Nama pamerannya adalah Deutschland fur Anfanger yang artinya Jerman untu Pemula. Penyelenggaranya adalah Goethe Institut. Pameran ini berisi informasi seputar budaya, sejarah, gaya hidup serta politik di Jerman sana. Di Surabaya sendiri dilaksanakan pada tanggal 14-28 Desember 2011. bertempat di Balai Pemuda, tepatnya di gedung Merah putih, pas di sebelah Tourist resort Board Kota Surabaya.

Saya senyum-senyum sendiri membaca brosurnya, menurut saya bahasanya menarik sekali : Tahukah anda? Berapa banyak sosis yang dimakan oleh orang Jerman setiap tahunnya? Bagaimana perayaan di Jerman? Apa yang sedang "in" bagi anak muda di jerman? Apa yang dilakukan anak-anak kecil Jerman di taman kanak-kanan? Apa olahraga favorit orang Jerman?.

semua informasinya bisa di peroleh di pameran ini. Pameran ini dibuat secara multimedia dan interaktif dalam kumpulan huruf-huruf yang mewakili informasi apa saja yang ingin disampaikan. Di stan A, A for Arbeit yang artinya pekerjaan. B for Brauuchtum yang artinya adat istiadat. F for Fubball yang artinya sepakbola dan Z for Zukunft yang artinya masa depan. O iya, ukuran hurufnya gede-gede loh, tingginya sekitar setinggi anak manusia. Jada kalau ngmong sekala ya skala 1:1 anak manusia :D, dan yang pasti warna warni menarik tiap huruf-huruf itu.

Q for...

Pepep berharap F for Febrina ^^

Penjelasan dari huruf S

M for....

K for...

sedang mendengarkan keriuhan di stadion di jerman sana ^^

ayune mbak iki rek ^^ sebutlah namanya Pepep =D

salah satu pernak pernik di stan Fubbal ^^

Di pameran ini sendiri juga tersedia headset di masing-masing stan. Misal di stand Fubbal kita bisa mendengarkan lagu-lagu bertema sepakbola, atau keriuhan sebuah stadion bola lengkap dengan komentatornya. Dan yang pasti berbahasa Jerman. Walau tidak tahu artinya, paling tidak kita ikut merasakan euforinya. =D

Dan yang terakhir pameran ini diselenggarakan dalam rangka acara JERIN (Jerman-Indonesia). Jerin sendiri diprakarsai oleh kedutaan besar Jerman, Goethe Institut dan kamar dagang jerman indonesia (EKONID)

Thursday, December 15, 2011

Tari Barong

Tahun 2009 berkesempatan berdarmawisata sama teman-teman kantor ke Bali. Waktu itu ikutan paket tour, jadi kemana-mana selalu ditemani sama guide-nya. Kita cuman datang, makan, tidur jalan-jalan. Kalau ndak paham ada bapak-bapak guide yang dengan ramah menjelaskan.
penonton yang bejibun

tetep berusaha narsis walo nyempil ^^

Waktu itu dipaket tour ada paket nonton pertunjukan tari Barong di daerah Batu Bulan. Karena kertas selebaran yang menceritakan tentang tari Barong ini hilang dan yang tersisa tentunya hanya foto-fotonya di laptop, maka saya gugeling dan nemu kisah tentang cerita tari Barong itu di SINI.

Tarian Barong menggambarkan pertarungan antara kebaikan melawan kebatilan. Barong adalah mahluk mithologi melukiskan kebaikan dan Rangda adalah maha dahsyat menggambarkan kebatilan.

GENDING PEMBUKAAN
Barong dan kera sedang berada didalam hutan yang lebat, kemudian datang tiga orang bertopeng yang menggambarkan sedang membuat keributan dan merusak ketenangan hutan. Mereka bertemu dengan kera dan akhirnya berkelahi, dimana kera dapat memotong hidung salah seorang dari mereka.

BABAK PERTAMA
Dua orang penari muncul dan mereka adalah pengikut dari Rangda sedang mencari pengikut Dewi Kunti yang sedang dalam perjalanan untuk menemui patihnya.

barongnya muncul

BABAK KEDUA
Pengikut Dewi Kunti tiba . Salah seorang pengikut Rangda berubah menjadi setan (semacam Rangda) dan memasukan roh jahat kepada pengikut Dewi Kunti yang menyebabkan mersa dapat menjadi marah. Keduanya menemui Patih dan bersama-sama menghadap Dewi Kunti

kalau ndak salah namanya tari keris ^^

BABAK KETIGA
Munculah Dewi Kunti beserta anaknya Sahadewa dan Dewi Kuntin telah berjanji kepada Rangda untuk menyerahkan Sahadewa sebagai korban. Sebenarnya Dewi Kunti tidak sampai hati mengorbankan anaknya Sahadewa kepada Rangda. Tetapi setan (semacam Rangda) memasukan roh jahat kepadanya yang menyebabkan Dewi Kunti bisa menjadi marah dan berniatkan anaknya menjadi korban serta memerintahkan kepada Patihnya untuk membuah Sahadewa kedalam hutan. Patih ini pun tidak luput dari kemasukan roh jahat olrh setan dan mengikatnya dimuka Istana Rangda.

BABAK KEEMPAT
Turunlah Dewa Siwa dengan memberikan keabadian kepada Sahadewa dan keabadian ini tidak diketahui oleh Rangda, untuk mengoyak-ngoyak dan membunuh Sahadewa tetapi tidak dapat dibunuhnya, karena kekebalan yang diberikan Dewa Siwa.

ndak paham ini pas babak apa =D

Rangda menyerah kepada Sahadewa dan memohon untuk diselamatkan agar dengan demikian dia bisa masuk surga. Permintaan ini dipenuhi oleh Sahadewa dan sang Rangda mendapat surge

BAGIAN KELIMA
Kalika adalah salah seorang pengikut Rangda menghadap Sahadewa. Penolakan ini menimbulkan perkelahian dan kalika berubah menjadi babi hutan dan didalam pertarungan antara Sahadewa dengan babi hutan, Sahadewa mendapatkan kemenangan, kemudian ketika babi hutan ini merubah menjadi burung akan tetapi tetap dikalahkan. Dan akhirnya burung (kalika) merubah menjadi Rangda. Oleh karena saktinya Rangda ini, maka Sahadewa berubah rupa menjadi Barong melawan Rangda. Tidak ada yang menang, dengan demikian pertarungan ini terus abadi "Kebajikan melawan Kebathilan" kemudian munculah pengikut- pengikut Barong masing-masing dengan kerisnya yang hendak menolong Barong dalam pertarungan melawan Rangda. Mereka ini semuanya tidak berhasil mengalahkan kesaktian sang Rangda.

kerisnya sampai bengkok :o

TAMAT

Saturday, December 10, 2011

Situs Trowulan; antara Imaji, Sejarah dan Arsitektur

Foto keluarga FAA dari kamera mas Hasan (foto saya ambil dari group FAA)

Foto keluarga FAA dari kamera mas Gentong (foto saya ambil dari group FAA)


Minggu kemaren tepatnya tanggal 4 Desember 2011, saya mbelani bangun sebelum subuh *padahal biasanya bangunnya mepet*, demi apa coba? demi ikutan kopdar FAA (forum arek arsitektur) ITS. Yah walau waktu itu tetep minta bantuan mas dio buat ngewassap, jaga-jaga takut saya ga kebangun. Dan alhamdulillah, ketika mas dio wassap, saya sudah bangun walau masih belum beranjak dari kasur kos-kosan yang atos -__-. Karena menurut perjanjian mas dio wassap pas mau berangkat ke kampus, langsung saja saya lompat segera ke kamar mandi. Takutnya malah saya yang jadi terakhir datang ke kampus. Dan ternyata saya nomer dua! yang pertama nyampe otomatis mas dio, trus saya, trus mbah yus, mas aji dan mbak wulan. Terus lanjut menjemput mas Hasan dan istri trus nyamperin binti yang ternyata nunggu di pinggir jalan deket RSAL. =D.

Selamat datang di gapura Wringin Lawang

Perjalanan dilanjut menuju tempat pertama yaitu gapura Wringin Lawang. Wringin Lawang ini berupa sebuah gapura dengan lebar belah tengahnya sekitar 3 m, dan tingginya sekitar 15m. Gapura ini jenis yang belah tengah atau lebih dikenal dengan nama Bentar. Dan gapura ini tidak diketahui mana yang bagian luar dan bagian dalam. Gapura ini menghadap ke arah gunung penanggungan. O iya, gapura ini terletak di Dukuh Wringin Lawang desa Jatipasar Trowulan. Dulu di kanan-kiri gapura ini ada pohon bringin yang kalau ditilik dari bahasa jawa Bringin itu Wringin, Lawang itu pintu. Bener ndak? bener dong, wong saya sudah gugeling *eh =D

Mendekati situs Wringin Lawang ini, karena waktu itu kita sampai sininya masih pagi, jadi sepanjang jalan ditemani kabut pagi. Konon katanya dulu, ini juga menjadi salah satu bentuk strategi pertahanan Majapahit untuk bersembunyi dari kejaran musuh. Selain itu kalau menurut saya, menambah kesan mistis dari gapura Wringin Lawang ini.

Di Wringin Lawang ini, hari benar-benar masih pagi, walau saya cuman tidur sekitar dua jam-an malamnya, tak membuat saya patah semangat. Gimana ndak, di sini saya bertemu teman-teman keren, mulai dari senior-senior saya di FAA ini, terus ada pak Andi Mapajaya dosen saya semasa kuliah, ada pak Langit Kresna Hadi penulis novel Majapahit yang sudah saya kenal lewat novel pertamanya yang berjudul Libby yang sudah saya baca sejak jaman kuliah semester satu, serta ada pak Pekik dan pak Wicaksana dari badan museum trowulannya.

Pak Langit Kresna Hariadi memberi paparan

berpose bersama pak Langit Kresna Hariadi

Acara di mulai dengan pembukaan sekaligus perkenalan oleh ketua rombongan mas Dio, dilanjut dengan pak Langit yang bercerita gimana itu majapahit, yang mesti di akhiri ini versi sejarah atau ini versi imajinasi saya. Saya sendiri banyak ga mudengnya, secara saya belum baca novelnya pak Langit, belum baca kitab negara Kertagema dan kitab Pararaton, walau bangTed sudah membaginya di grup, soalnya pas saya copy paste ke word kok ternyata berlembar-lembar ya?? ngantuk langsung datang menyerang. Jadi saya datang ke sini bermodal sejarah yang saya dapat dulu jaman sekolah, itupun amat sedikit sekali yang saya ingat =D.

Ternyata gapura-gapura selamat datang yang banyak bertebaran di kota-kota kabupaten Jawa Timur, semua pada menganalogikan ke gapura Wringin Lawang situs Trowulan ini. Tapi sayangnya, komposisi dan skala serta kemonumentalan dari gapura ini tidak dipakai. Kebanyakan gapura-gapura selamat datang dengan bentang lebar tengah sekitar 8 hingga 10 meter itu hanya memiliki ketinggian yang segitu-segitu juga. misal 15 meter. Padahal kalau mengacu ke gapura Wringin Lawang dengan lebar belah tengah yang sekitar 3 meter dan tinggi 15 meter atau 5 kalinya. Harusnya gapura-gapura selamat datang itu berketinggian sekitar 40 meter atau 50 meter. Sehingga kesan agung dan monumentalnya benar-benar terasa. Begitu sedikit yang saya tangkap dari penjelasan pak Andi. *cmiww ya teman-teman FAA =D

Kesan monumental dari gapura Wringin Lawang


detil dinding gapura Wringin Lawang

Dari pemaparan antara pak Langit, pak Andi serta pak Pekik hal yang sedikit saya tangkap adalah, pengemanan atau penyayangan, maksutnya amat disayangkan, disekitar situs ini banyak pengrajin batu bata yang menggali tanah. Sayang sekali kalau para pengrajin itu menggali di tempat yang bertepatan dengan situs Majapahit di bawahnya.

Tak terasa, pagi sudah menjelang siang, karena masih banyak situs yang mau dikunjungi, paparan di Wringin Lawang dilanjutkan ke situs-situs setelahnya. Dan tujuan kedua ke Gapura Bajang Ratu. Bajang Ratu sendiri tipe candi Paduraksa, candi dengan atap. Saya menyukai komplek gapura Bajang Ratu ini. Tempatnya asri banged. Cuman ada yang di sayangkan. Dibagian kiri candi ada sedikit tindakan vandalisme adek-adek smp dengan menuliskan nama smp mereka di dinding candi. -__- *mungkin agar mereka memiliki sejarah di sini juga kali ya?

Ketika para arsitek ngumpul


view ke Bajang Ratu


Bajang ratu tipe gapura Paduraksa


dipasang penyangga sejak jaman belanda

Situs ke-tiga adalah Candi Tikus. Konon diketahuinya candi ini adalah waktu itu banyak hama tikus menyerah sawah-sawah di sekitar situs trowulan ini. Dan begitu di lacak, tikus-tikus itu bersembunyinya di sini. Maka akhirnya candi ini dinamai candi Tikus. Konon dulunya candi tikus ini adalah kolam pemandian putri-putri di jaman Majapahit. Di sini juga, pak Langit bercerita tentang imajinasinya akan tempat ini yang nantinya akan muncul di film Majapahitnya. Saya hanya bisa takjub dengan beliau. =D

candi tikus

candi tikus yang konon dulu adalah kolam pemandian para putri jaman majapahit

Situs selanjutnya adalah candi Kedaton, situs Umpak serta situs Lantai Segi Enam. Ketiga situs ini lokasinya berdekatan, cukup dengan berjalan kaki saja. Oh iya, di dekat situs Kedaton ada situs lagi, cuman belum tahu itu situs apa. Kalau menurut pemikiran pak Langit mungkin dulu tempat ini semacam tempat logistik, mengingat ada tempat di bawah, kotak, tanpa pintu dan penuh lorong-lorong. sedang pak pekik sendiri belum tahu juga ini situs apa. Dan yang keren itu, ternyata majapahit sudah mengenal pola lantai segi enam, walau masih menggunakan tanah. Beda dengan sekarang yang sudah memakai perkerasan.

Situs pondasi umpak


situs lantai segi enam


belum diketahui situs apa


Situs ke tujuh adalah ke pendopo Agung. Saya ndak nangkep apa-apa di sini selain penuh dengan makam yang sepertinya di agungkan dan disakralkan karena banyak orang takziyah di sini. Di sini yang ada di pikiran saya cuman pingin glesotan merasakan dinginnya lantai pendopo ^^.

katanya dulu di sini Gajah mada ngucapin sumpah palapa


dinding yang bercerita tentang sumpah palapa patih gajahmada


nama-nama raja majapahit

Situs terakhir ke museum Trowulan. Di sini banyak ilmu yang di dapat. Penjelasannya kalau saya tulis di sini kayaknya ga kelar-kelar walau sampai besok. *alasan*. Sebagai situs terakhir, di sini juga jadi tempat istrahat terakhir plus glesotan plus makan siang. Siang itu kita makan nasi bungkus wader pakai sambal terasi. Makasih banged buat mas dio, ini menunya saya banged. =D. O iya..di museum trowulan ini ada building-nya yori antar yang katanya memenangkan sayembara apa gitu di IAI. Tapi saya kok ndak sreg sama buildingnya ya?? *sotoy*

buildingnya yori antar yang pas di bangun buat mengatapi situs

buildingnya yori antar

 

Me n My Ego Template by Ipietoon Cute Blog Design