Wednesday, January 30, 2013

(on the contrary) kayangan pototano

senja bersama shofie (dok.pri)

sunset bersama shofie, sunsetnya bersama shofie aja ya, yah.. walau ga ada bang tegar, tapi kan saya ditemani teman-teman keren cetar membahana, mulai dari mas anta, mas dhanang, adhi hingga mbak endah. *dirajam para pembaca novel sunset bersama rosie* =)). setelah melewati perjalanan panjang sekian jam nan penuh perjuangan akhirnya kita berlima sampai juga di kayangan-pototano. o iya, dari mandalika kita berangkat sekitar jam dua siang dan sampe kayangan sekitar jam lima sore. pas cantik-cantiknya senja karena sebelumnya hujan membasahi bumi lombok ini.

kika : adhi, mbah endah, mas dhanang, mas anta (dok.pri)
kayangan pototano sendiri adalah sebuah pelabuhan penyeberangan, tepatnya dari pulau lombok ke pulan sumbawa. perjalanannya sendiri juga lumayan lama, sekitar dua sampai tiga jam-an. merasa bersyukur bisa menikmati senja di sini, karena pelabuhan kayangan sendiri pantainya keren. belum pernah nemuin langsung ada pantai berpasir tepi pelabuhan kecuali di kayangan ini. karena posisi pelabuhan yang berbentuk teluk, jadi buat melipir ke pantai yang disebelahnya juga tinggal ngesot. menikmati setiap riak ombak. menikmati garis horison yang membentang cantik. menghirup udara sore nang segar seakan menjadi asupan energi tersendiri. kemaren saya sendiri yang turun hingga ke pasir di bibir pantai, sedangkan mas dhanang, mas anta, adhi dan mbak endah hanya berdiri ditepian, ndak sampai turun ke pasirnya.


pantai kayangan (dok.pri)
di kayangan ini sendiri banyak orang berjualan buah nanas, sepertinya memang lagi musim. jadi sepanjang sisi pemberhentian bus isinya stan pedangang buah nanas. pelabuhannya sendiri sepi sekali. mungkin karena terbiasa dengan pelabuhan perak-kamal yang walau sudah dibangun jembatan suramadu, namun pelabuhannya tetap ramai. ndak seperti kayangan-pototano yang sepi. bus yang mau nyeberang sepertinya cuman bus yang kita tumpangi saja.

penyeberangan jadi terasa lebih lama, karena goncangan kapal yang sangat terasa. ombaknya seperti lumayan tinggi. saya yang terbiasa naik kapal ferry tiap mudik ke madura dan ndak pernah mabuk laut, jadi merasa hampir mabuk laut karena kepala yang saking geliyengnya. ditambah perut yang sudah bunyi-bunyi minta diisi. karena ga betah lapar, saya sama adhi turun nyari penjual nasi puyung, tapi hasilnya nol. dan karena adhi yang ga betah buat segera merokok, saya sama mas dhanang akhirnya melipir ke cafe kapal yang jualan pop mie. jebul pop mie-nya mahal sekali. satu pop mie sepuluh ribu rupiah. tapi karena lapar, tetep terbeli juga.

di kapal sempat mengalami kejadian agak aneh, agak scarry tapi lucu juga, sampai adhi ngakak guling-guling, saya juga ngakak bukan karena ngetawain kejadiannya, tapi karena kebawa adhi yang ngakak, seeeee... tertawa itu menular, sama dengan kangen dan galau *eh =)) entah kenapa, di kapal selalu aja ngalamin kejadian yang asa piye, sepulangnya dari sumbawa juga gitu, begitu masuk kapal saya kaget karena mimpi buruk di bis. kenapa mimpi buruknya nantik diceritakan di tulisan yang lain aja. jebul wes dowo postingannya di sini. =)) terbangun dengan posisi bus sudah masuk kapal. terbangun dengan adhi yang masih tertidur di kursi sebelah saya. membangunkan adhi serta nunggu mas anta, mbak endah dan mas dhanang bangun di kursi belakang.

turun ke kapal dengan hati masih deg-degan. dan di kapal jebul ramai sekali sampai kita ndak mendapat tempat di ruang penumpang. padahal berangkatnya lengang sekali. dengan mata masih terkantuk-kantuk plus deg degan menuju geladak kapal yang di belakang. anginnya dingin sekali mengakibatkan kantuk hilang namun menggigil nahan dingin. untung waktu itu saya klukupan kain bali, jadi lumayan buat nyaring angin yang berhembus. di tengah nahan dingin ini, tetiba kapal muterin lagunya doel sumbang dan nini karlina, lagu satu, lagu dua, lagu tiga, eh jebul sealbum. dan ini ndak cuman sekali. muternya berkali-kali sampai kapal dari pototano ini merapat ke kayangan.

dan otomatis ini beneran bikin saya keracunan. keracunan lagu doel sumbang-nini karlina dan ini sampai terbawa hingga ke surabaya. bahkan hingga hampir seminggu setelahnya. moment diputernya lagu ini saya kita berlima ngadep ke belakang kapal. nahan dingin. mas dhanang bolak-balik ngecek hape. entah ngeplurk entah apa. mbak endah entah mikirin apa. adhi seakan nahan kantuk karena terbangun oleh saya tadi. dan mas anta meringkuk tidur sembari menahan dingin.



demi kamu aku pamit, sebentar aku ke langit, akan ku gendong rembulan, kugantungi bintang-bintang, segera kubawa pulang, untukmu, ya untukmu... ooo....oooo.....


ketika tiba-tiba, ombak di laut pasang cinta kita berdua tetap pasang sayang. ketika tiba-tiba ombak di laut surut, cinta kita berdua tetap pasang. (blush). kalau bulan bisa ngomong, dia pasti tak akan bohong, tentang kita. kalau bulan bisa ngomong. tapi sayang ga bisa ngomong

Sunday, January 27, 2013

semalam sehari di lombok

setelah sempat delay beberapa waktu, pesawat yang kita naiki bertiga (saya, mbak endah dan mas anta) landing dengan mulus di bandara international Lombok Praya. entah kenapa di kepala saya waktu itu tetiba membayangkan thomas sama rudi yang lompat dari pesawat begitu mendarat di bandara ngurah rai bali. hehe. bagi yang sudah baca Negeri Para Bedebah karya tere liye pasti ngerti apa yang maksud.
Lombok Praya di malam hari (dok.pri)
begitu turun dari pesawat, nyalain hape yang jebul ada sms dari mas dhanang, nanyain di mana posisi kita. sepertinya dia sudah keriting nungguin kita hampir tiga jam. ngurus bagasi, o ya, masing-masing keril kita beratnya saya 11 kg, mbak endah 12 kg, dan mas anta 16 kg. terus nyamperin mas dhanang yang sudah nungguin di pintu keluar terminal kedatangan. ke ATM bentar, dilanjut menuju cakranegara tempat di mana adhi sudah bookingin kita penginapan. di jalan terlibat obrolan seru. saya sama mas anta terakhir ketemu pendakian mahameru di akhir tahun 2011, pas setahun. sedang sama mas dhanang terakhir ketemu awal tahun 2011, berarti hampir dua tahun kurang beberapa hari. mungkin karena lama ndak ketemu itu kali ya, obrolan jadi seru kesana kemari. o iya, selama di jalan sempat mampir ke sebuah swalayan, buat beli gas yang sebelumnya gas kita di sita di bandara juanda surabaya di sidoarjo.

sampai penginapan sudah malam, sekitar jam 8 wita. karena sudah kelaparan akut, kita (saya, mbak endah, mas anta, mas dhanang dan adhi) segera berburu makan malam. dan pilihan jatuh ke warung tenda madura yang isinya jualan sate, soto dan sop kambing madura. oke. jauh-jauh ke lombok jebul makannya tetep makanan madura. =)) saya yang emang ndak terlalu doyan sate, pesan satu porsi berdua sama mbak endah. hanya makan dua tusuk sate, sisanya incip-incip sop kambingnya mas anta yang jebul enak. setelah itu, menelusuri jalanan malam kota cakranegara, sempet merasa aneh dengan kotanya, tatanan jalan, hingga gang kecilnya kok rapi. kayak terpola gitu. tetiba aja teringat buku d.K.ching tentang pola grid, melingkar dan bla-blanya *anak arsitek pasti ngerti* =D

begitu juga dengan besoknya, pas muter-muter jalan pagi, merhatiin tatanan kotanya rapi sekali. dan jadi penasaran. kok bisa sih?
o iya, sarapan nasi puyung aka nasi bungkus di sebuah gang kecil dekat kompleks pertokoan dan nasinya enak hingga makannya saya lama. sempat nyobain yang namanya telor pindang juga. telor yang direbus tapi dipecah-pecah kulitnya serta dibumbu agak coklat. entah bumbunya apa. dan yang pasti lumayan buat saya yang ndak seberapa suka telor rebus.

telor pindang (dok.pri)
memperhatikan lingkungan sekitar di sebuah perjalanan itu seru, semisal pas jalan kaki pagi, ada ibuk-ibuk sarungan berkerudung jadi buruh bangunan, dan dia sedang berada di ketinggian sekian meter dan hanya bertumpu pada bambu panjang. sempet kaget juga, mengingat kostum si ibuk ndak pas sama standart keselamatan kerja. boro-boro pakai helm proyek, si ibuk juga nyeker. 

terus kita melewati pasar burung, lucu cara mbungkus burungnya, terus kalau di jawa, tepatnya surabaya-madura, saya terbiasa ngeliat gula dijual dalam bungkus seperempat, setengah atau kiloan takaran plastik. tapi di lombok ini, tepatnya cakranegara ini gula dibungkus dalam plastik panjang. *kalau di jawa plastik ini digunakan buat bungkus air buat dijadiin es atau es batu.
begitu juga di pasar deket terminal mandalika bertais. sempet bingung beli telor. nyamperin sebuah warung telor yang sewarung isinya telor semua, tapi berhubung ndak liat timbangan, kita ndak jadi beli. terus mampir warung lain, mau beli telor sekilo. dan bapaknya langsung bilang, pasti mbak orang jawa ya? di sini telor ndak ada yang dijual kiloan, tapi jualnya pertempat telor atau satuan. *kebiasaan di jawa beli telor kilo-an =))* dan setelah itu, bapak nunjuk warung yang saya samperi tadi, katanya warung itu jual telor satuan. *tahu gitu tadi langsung beli yaaa =))

kika : mas dhanang, mas anta, saya, adhi, mbak endah (captured by mbak endah)

selain itu, pas malamnya kita jalan sepulang makan malam, dan paginya jalan sepulang cari sarapan, ada sebuah rumah yang sepertinya ada acara. entah apa. dan merasa aneh lagi, bukannya di lombok ini muslim ya? tapi kenapa di cakranegara ini terasa kental sekali nuansa hindu bali-nya. semacam punya dua pertanyaan yang belum terjawab di cakranegara ini. oke, kembali ke penginapan. kita booking dua kamar, satu kamar buat adhi, mas danang dan mas anta. satu kamar lagi buat saya dan mbak endah dengan posisi kamar sebelahan. abis makan malam, abis mandi, abis jamak sholat, saya langsung tepar ndak kuat nahan kantuk, dan mas dhanang kayaknya juga sudah tepar. sedang mbak endah masih hitung-hitungan, serta adhi dan mas anta nebeng tifi buat nonton bola. entah pada sampai jam berapa. bangun-bangun udah subuh aja.

***

di terminal mandalika bertais, kita bertemu sama bang rifad yang rencananya mau nganter kita ke tambora. tapi berhubung dianya ada kerjaan, yang nganter kita nanti bang anas temannya bang rifad ini. dan bang anasnya sudah nunggu kita di dompu. 

menikmati siang dengan jadi penunggu terminal mandalika bertais. makan siang pakai nasi puyung lagi dengan lauk ikan belut. saya yang seumur-umur ndak suka dan ndak pernah makan belut, akhirnya jadi nyobain gegara kena omel mas anta, kalau belum pernah makan dan belum pernah nyobain, jangan langsung bilang ndak mau. dan pas nyobain jebul enak. kayak ikan tongkol rasanya. sebenarnya yang bikin ndak mau makan belut adalah, karena sudah mbayangin bentuknya yang panjang kayak ular, boro-boro belut, lele aja liat kepalanya yang kayak ular juga bikin geli duluan. makanya seumur-umur ga mau makannya. *alasane ga jelas* =))

tiket bus ke dompu masing-masing orang 130 ribu, dan ternyata bisa ditawar, semacam ada calonya gitu. aslinya 150 ribu, tapi karena waktu itu ditawarin bang rifad jadi 130 ribu, malah begitu tiket sudah di tangan ada calo yang nyeletuk itu di saya bisa 120 ribu. begitu cerita mas anta yang waktu itu beli tiket sama mas dhanang dan bang rifad. lucu ya, bisa ditawar. o iya, merasa orang lombok itu ramah-ramah. buat kita yang pendatang, mereka ramah banged.

di mandalika (dok.pri)
keril kita (captured by mbak endah)
o iya, kopi secangkir kopi sachet nescafe di terminal mandalika ini harganya cuman dua ribu, padahal biasanya kalau saya mudik madura, beli kopi nescafe di kapal itu harganya tiga ribu. bahkan pernah, di akhir tahun 2010, saya pernah ngopi-ngopi di bundaran HI tengah malam, dan bakul kopinya juga menjual secangkir kopi sachet itu seharga tiga ribu. sedang di terminal mandalika di akhir tahun 2012, secangkir kopi nescafe harganya dua ribu. mureeeeeh.
cerita tambora to be continued ***

dua pertanyaan saya tentang kota cakranegara lombok, yang pertama tentang penataan kotanya, yang kedua tentang kentalnya nuansa hindu bali, terjawab sudah pas saya sudah balik surabaya. pas lagi nganggur-nganggur di kantor iseng-iseng googling tentang tata kota, kota cakranegara ini. jadi kota cakranegara dulunya dibangun oleh King Gusti Wayan Teguh dari Kerajaan Karangasem sekitar tahun 1740 sampai 1775 (pada abad ke 18) di rencanakan berdasarkan kosmologi Hindu-Bali Hal ini terlihat jelas sekali dari struktur kotanya dimana kuil (Pura Meru), yang ditempatkan sebagai pusat kota. Dalam bahasa sansekerta Cakra berarti pengajaran agama (hindu), negara berarti juga negara. Jadi Cakranegara berarti negara (kota) pengajaran agama (hindu).

Perencanaan kota seperti ini dilandasi oleh pandangan Teosentrisme 3 yang kuat sekali Dalam bukunya yang berjudul: “The City Shaped” (1991), Spiro Kostof membagi bentuk kota menjadi 2 bagian. Yang pertama adalah kota yang pada awalnya dirancang secara sadar dan kota yang tumbuh secara alamiah. dan untuk kota cakranegara sendiri ini, adalah kota yang sengaja dibentuk. keren ya, punya raja yang pakar tata kota. dan dari hasil googling itu, terjawab sudah dua jawaban di atas. =D

*oke, sudah hampir pagi. jadi mari tidur ^^

Thursday, January 10, 2013

2012, travel's note

judul boleh travel's note, tapi isinya kebanyakan naik gunung 

1. bulan maret naik gunung sumbing edisi hore sama teman-teman dari komunitas gerakan peduli lingkungan. it's been a year sejak saya naik bareng mereka. o iya, buat yang nanya apa itu gerakan peduli lingkungan atau biasa kita nyebutnya GPL bisa baca-baca di sini, di sini dan atau apabila mau gabung di group facebooknya bisa di sini. atau gambaran umumnya gpl adalah sebuah gerakan sederhana mencintai bumi. jadi tiap ada agenda jalan-jalan entah naik gunung atau ke pantai akan selalu ada yang namanya bersih-bersih. terus kalau di gunung kita selalu membawa sampah turun tanpa membakarnya di atas. jadi edisi naik gunung sumbing juga karena ada agenda bersih-bersih gunung di dalamnya. 

ini naik gunung saya pertama kali di tahun 2012 yang juga bisa dibilang ini sebuah pemanasan, buat pendakian-pendakian selanjutnya. o iya, naik gunung bersama teman-teman gpl kita ndak selalu mengejar puncak. karena agenda utama adalah bebersih gunung. tapi ketika mendapat puncak, itu hadiah kita, bonus kita. dan alhamdulillah saya dapat hadiah ini walau dengan ngesot-ngesot sampai betis kaku. beckam aja kalah sama betis saya. ini cerita horenya. 


its a present!

treknya bikin nangis =))

cantik banged! o iya, deket sini ada sumber air yang segar banged!

sepertiga bukit teletabis

trek berbatu dan langsung nanjak

2. april 2012, nyelam-nyelam cantik di segara anakan pulau sempu. and i called it : Another journey to another (un)hidden paradise, kenapa nyebutnya (un)hidden paradise? yeach.. karena sempu sendiri cantiknya minta ampun. sebuah segara yang berada di balik bukit. belum lagi ke sininya dengan medan track yang juga ampun-ampunan. namun berasa ketemu surga di baliknya. di sempu selain nyelam-nyelam cantik biasanya para pengunjung naik ke atas tebing di sebelah kiri atas, yang seberangnya itu sudah laut selatan. dengan hembusan ombak terjal menghantam tebing. so scary! namun yang cantik ternyata ndak cuman sisi sini, tapi ada sisi lain di sebelahnya. naik dikit ke atas bukit. naiknya juga scarry. saya mungkin ndak berani naik kalo ndak di bantu mas nanang yang merelakan tangannya untuk saya injak karena saya ndak berani naik. 



sisi bukit sebelahnya lagi yang sangat cantik. sempu rasa raja ampat.
sisi bukit karang terjal yang seberangnya sudah langsung laut selatan

3. mei, lost in tegal panjang, lost in papandayan. kali kedua ke bandung setelah pertama dulu ke sininya dalam rangka studi ekskursi. sedang kali kedua dalam rangka mampir sebentar sebelum naik ke papandayan (sempat sarapan gorengan sama dapit dipinggir jalan. sembari nunggu disamperin kang mugni yang berencana kopdar, yang malah berujung dianterin hingga ke tegalega dan ditemani sarapan. haturnuhun kang). dan menghabiskan waktu semalam di bandung seturun papandayan (kopdaran sama te nana dan dinni di warung ngebul vabyo, waktu itu juga tetep sama dapit selaku guardian setia selama trip ini. yang juga sempet membuli lia buat ikut nemeni kita. yang besoknya kopdaran lagi sama mirna. menikmati soto sembari car free day di dago. nonton parade musik bambu. berburu oleh-oleh ke kartikasari yang pulang-pulang sukses bawa jajanan banyak kayak orang city tour bukan naik gunung. but.. hey.. ada rencana ke bandung lagi, pingin ngopi di KKMA =D). 



lost in tegal panjang, lost in papandayan ini saya juga ikutan pendakian sebuah komunitas online. namanya myQpala, semacam anaknya forumnya myQuran.org. berawal dari ajakan dapit, sebenarnya bukan ajakan, lebih ke rayuan biar saya ikut, la piye? andalannya dia, dia ikut kalau saya ikut, anak orang jal. piye nasibe kalau saya ndak ikot *mendadak lebai* . padahal aslinya saya yang mudah tergoda akan ajakan trip apalagi kalau berbau gunung. naik papandayan via tegal panjang yang cantik macam oro-oro ombo kalau semeru. melewati hutan hujan tropis dan saya menemukan kayak gini lagi di tambora. kalau tambora itu hutan hujan tropisnya perpaduan papandayan via tegal panjang sama trek ke sempu. yah.. punya keseruan masing-masing.


kebun teh yang keliatan seperti bukit teletubbies





lewat sini sambil pakai masker, bau belerangnya ampun-ampunan ^^
4. september, traveling hangat padusan pacet. saya ndak bisa renang. jadi yaaaa... cuman nyebur-nyebur hore selaku penggembira. yang dilanjut dengan muter-muter sekitar pacet. awalnya jumat sore, disamperin mas-mas kantor dikasih tahu buat me-free-kan diri hari sabtu, karena anak-anak sekantor mau jalan-jalan ke pacet buat nemeni temen kantor yang lain refreshing setelah sidang tesisnya.

5. oktober, ngadem unyu dari kerjaan yang bejibun dalam rangka farewel hore temen kantor. isinya cuman bubuk-bubuk unyu di vila terus besoknya di lanjut ke telaga sarangan. its a long time since i was there long long time ago. di trip ini dapat komentar temen kantor : kamu kalau urusan tidur kuat ya ternyata. meleknya juga kuat banget tapi begitu tidur alarm ga mempan. (okok)

6. oktober, ke pantai goa china, serunya renjer jatim yang di lanjut ke festival kopi di malang. 

7. nopember, hiking hore edisi marathon gn. merbabu- gn. merapi. ngasih kado ultah ke diri sendiri dengan nyeret-nyeret adhi dan dani. yang kemudian malah bersepuluh lebih, yang kemudian udah kayak orang sinting sukses maratahon dua gunung dalam 4 hari dan dua-duanya dapat puncak semua. yep. gunung merbabu dan gunung merapi in 4 days. itu yang di link baru cerita di merbabu. yang merapi masih ngumpulin semangat buat nulis. (okok) 


alon-alon asal sampai atas

puncak malu-malu 
pagi merbabu!! apa kabar kamu pagi ini? 

summit!!

8. desember, langsung melipir ke ujung timur indonesia. yaitu sumbawa. di sumbawa mengeksplor tiga tempat. yang pertama ke air terjun canga tolu. kedua ke pantai lakeys. dan terakhir naik ke gunung tambora. trip yang hampir gagal karena ga dapat ijin cuti, yang berujung trip ini tetep berjalan lancar tapi penuh drama sebelum dan sesudahnya. (okok)

sunset bersama shofie *copas semena-mena dari sunset bersama rosie. :D lokasi pelabuhan kayangan-pototano.


pantai lakey. tempat surfing terbaik di dunia setelah yang pertama di luar negeri  (hawai kalau ndak salah), yang kedua di g-land atau plengkung, alas purwo banyuwangi. dan yang ketiga di desa hu'u, dompu, sumbawa.


air terjun canga tolu, lokasi di dompu sumbawa. kata bang dewa yang nganterin kita waktu itu, air terjun ini baru diketemukan sekitar setahunan terakhir. canga tolu yang berarti air terjun tiga. maksutnya air terjun dengan tiga tingkatan. 


bukit teletabis rasa tambora, ini diambil dari atap mobil yang offroad. alhamdulillah walau motretnya pakai hape, hasilnya ndak blur.


hutan hujan tropis tambora, didalamnya banyak tumbuhan yang bisa kita ketemukan di piggir rumah atau pinggir sawah sampai tanaman yang saya sendiri ndak tahu itu tanaman apa. lebatnya hutan membuat pacet tumbuh subur dan sehat di sini, yang selalu mengintai darah pendaki yang tak berpakaian tertutup. ditambah tumbuhan jelatang yang jika kena durinya bikin perih teriris nahan tangis.


pelangi di langit tambora



 

Me n My Ego Template by Ipietoon Cute Blog Design