Wednesday, November 16, 2011

Hore-Hore Trip : Telaga Sarangan, Magetan

Saya menyukai spontanitas, dan kalau jalan-jalan sama orang kantor selalu saja menemui sebuah spontanitas. Dulu tanpa dinyana dan direncanakan, sepulang dari nikahan mbak Nia di Jombang, kita malah bablas ke Batu Night Spektakuler di Malang. Dan pada tanggal 29 Oktober 2011 kemaren, setelah menghadiri nikahan mbak Tika di Madiun, serta setelah berkunjung ke rumah mas Agung, kita juga bablas ke Telaga Sarangan di Magetan. 

Kenapa saya selalu menyebut jalan-jalan spontanitas dengan orang kantor itu dengan Hore-Hore Trip, karena tidak ada istilah backpacker-an di sini, tak ada tenda, tak ada capek jalan kaki jauh, yang ada tinggal duduk manis di mobil, tinggal di penginapan, makan-tidur, pokoknya Hore lah!! 

Jadi kemaren itu, saya dan teman-teman kantor berkumpul di meeting point yang selalu tempatnya adalah 'sebuah tempat bernama kantor'. Sesuai perjanjian ngumpul di meeting point ini jam 9, akan tetapi alangkah tololnya jam segitu saya baru mulai mandi, dan telpon saya bolak-balik bunyi panggilan dari mas Didik, mas Haris serta mas Agung, hihihi...maap ya mas-mas, adekmu selalu telat :D. Sampe meeting point kena omel pak Boss : "koen iku...perawan-perawan, tapi kelakuan bangsawan.. jam piro iki? kok tas tangi? wes ndhang budhal nduk..selak kawanen!" Kena omel saya cuman cengar-cengir..hehe..

Setelah saya merapat, langsung meluncurlah kita ke arah Jombang, loh? kok Jombang? iyaa..ternyata ada spontanitas baru, kita menuju rumah mbak Nia guna menjenguk dia yang sudah seminggu ndak masuk, sakit. Dan sampai sana, malah ngabisin semua hidangan yang disajikan ke kita. "Maap ya mbak, tamunya ini kerjanya makan mulu ndak berkesudahan". Gimana ndak kalap waktu dijamu di rumah mbak Nia? la wong tekan Surabaya ndak ada yang sarapan. Dan setelah kelar makan-makan, kelar sholat duhur perjalanan dilanjutkan ke Madiun dengan tujuan rumah mas Agung sebagai tempat persinggahan sekaligus peristirahatan sementara sebelum malamnya ke nikahan mbak Tika.


Sampai rumah mas Agung di sambut dengan hujan deras, sambil menikmati sate Ponorogo dan pecel Madiun kita menghabiskan waktu dengan nikmatnya di sini. Suasana rumah mas Agung yang pedesaan serta keluarga yang humble membuat saya jadi kangen rumah..eaaa.. Maghrib datang menjelang yang tandanya kita harus segera siap-siap ke nikahan mbak Tika sekaligus pamitan sama keluarga mas Agung. -cerita nikahannya di skip aja, di mana-mana kondangan ya kayak gitu, datang, makan, saliman terus pulang, tapi kalau ulpers yang datang, ceritanya lain. Pasti ada sesi rusuh-rusuh di setiap sesi fotonya, hihi-

Melanjutkan perjalanan di malam hari menuju telagan Sarangan, AC bus yang kenceng, membuat saya kerjanya tiduran selonjoran di bis. Jalan yang meliuk-liuk, suasana di luar gelap gerimis. Begitu bis berhenti, ternyata kita sudah sampai di kompleks telaga Sarangan, menuju penginapan, ganti kostum kondangan dengan kostum jalan, terus keluar menikmati telaga Sarangan di malam hari. Hawanya yang sejuk, jalanan yang sudah tak seberapa ramai..aaah..saya jadi kangen gunung! Padahal baru sebulan lalu saya habis dari Krakatau. Iya, saya kangen suasana sejuk gunung di malam hari :( 

Menikmati telaga sarangan di malam hari, menikmati jagung bakar, menikmati sate kelinci pas di pinggir telaga, bercengkrama dengan teman, iiih..sesuatu banged! :D secara setiap harinya cuman bercengkrama di kantor, di sela kerjaan yang terkadang seakan mencekik urat saraf, di sini kita lebih refresh. Tak terasa waktu berjalan cepat, malam sudah semakin larut, saatnya kembali ke penginapan dan tidur cantik.

Setelah fajar datang menjemput, saatnya menikmati segarnya telaga pagi ini. Suasana ketika saya menuju ke telaga, sudah ramai sekali. Ada bapak-bapak menawarkan jasa naik kuda ke air terjun sarangan yang ternyata jaraknya ke sana sekitar 4km. Niat saya pagi ini adalah jalan kaki, jadi saya tolak tawaran bapak ini dengan halus. Di sepanjang jalan banyak motor track berseliweran, motor track yang diangkut pakai mobil, yang ternyata di sekitaran situ lagi ada race. Dan yang membuat saya kagum, ada anak kecil yang kira-kira umurnya sekitar 8tahunan sudah mengendarai motor track! hoho..sepertinya dia pangeran jalanan pagi ini. Aaah..kalau berurusan dengan jalan, saya angkat tangan padamu dek!



Telaga Sarangan pagi itu masih berkabut, kabutnya masih setinggi pandangan mata saya. Kemudian saya memutuskan naik boat guna berkeliling telaga ini. aah..seru sekali, tapi masih kalah seru kalau di banding dengan naik perahu nelayan. Dredegnya lebih kerasa! Kelar naik boat, saya muter-muter di pasar yang ada di sepanjang jalanan tepi telaga, ada batik, kaos dan lain-lain. Di sini saya mendapat sehelai kain, setelah gagal mendapat sebuah dress batik dengan harga yang kurang worthed dibanding batiknya.:(

Kelar muter-muter ternyata waktu sudah menunjukkan jam 10 dan waktunya kembali ke penginapan. Di sini saya tiduran menikmati -masih- sejuknya telaga Sarangan dengan leyeh-leyeh ngopi-ngopi sambil nonton eftivi dan kemudian ketiduran. Beneran Hore kan? Kesini cuman pindah makan tidur aja. Sebenarnya saya pingin jalan kaki ke air terjun, tapi karena ndak ada temannya..ya sudahlah :|. 


 Siang datang menjelang..mari kita kembali ke kota pahlawan kita, Surabaya.




0 comments:

Post a Comment

Komen pakai Hati ya...:)

 

Me n My Ego Template by Ipietoon Cute Blog Design