Saturday, May 21, 2016

Drama Untu (This Toothache is Killing Me) never ending

Drama ini dimulai ketika waktu itu saya pingin makan terang bulan. Meluncurlah beli terang bulan coklat ples pisang. Nikmat sekali rasanya. Karena keenakan, sampai lupa sikat gigi. Dan tidurlah dengan nyenyak sampai besoknya. Dan besoknya lagi, besok malamnya lagi.. gigi cenut-cenut, saya kumur-kumur pakai air garam. Alhamdulillah... langsung teratasi.

Dan ini kejadian sampai beberapa malam. Mulai kumur-kumur sampai saya melumuri sama minyak angin. O iya, sebenarnya saya punya gigi geraham itu lubang. Jadi selama ini kalau gosok gigi, geraham belakang ini yang jadi prioritas utama. Dan sepertinya, ini yang jadi akar masalahnya. Gegara ndak sikatan, gula-gula manis yang menempel di geraham menjadi biang kerok yang bikin ngilu cenut-cenut.

Mungkin karena ketaksabaran saya, ketika saya nyikat gigi, sikat saya blusukan kena gusi dan pangkal bibir hingga kemudian berefek menjadi sebuah bintik-bintik sariawan dan gusi membengkak.

Sakit gigi, gusi bengkak, ples sariawan? Kelar hidup lo!! 

Karena sudah cenat-cenut gemesh ndak karuan, saya segera googling dokter gigi terdekat. Ada dua klinik dekat kosan, baru buka jam delapan. Yang dental care dekat kantor baru buka jam sembilan. Dan nemu link kalau puskesmas Keputih buka setengah delapan. Akhirnya pilihan jatuh ke yang buka lebih pagi dong. Meluncurlah saya ke puskesmas, ngambil nomor antrian dan dibuatkan kartu. Terus bayar cukup lima ribu. Lumayan nunggu sejam, akhirnya dipanggil juga.

Diminta duduk di kursi panas, disenter, di ketok-ketok pake alat besi macam spatula. Terus kata dokternya ini geraham saya harus dicabut. Tapi ndak bisa dicabut sekarang karena masih bengkak. Diminta balik lagi tiga hari kemudian. Akhirnya dikasih asam mefenamat, amoxilin sama obat pengurang bengkak. Dan untuk amoxilin diminta beli sendiri karena di puskesmas stok habis. Ya sudah gitu aja. Saya pulang dan langsung meluncur ke kantor.


Hari yang dijanjikan pun datang, saya lumayan merasa baikan. Eh ternyata pas sampai puskesmas dokternya beda dari yang kemaren. Saya diminta duduk dikursi panas lagi, disenter lagi. Terus saya cerita, kalau tiga hari lalu saya disuruh balik hari ini. Katanya mau dicabut. Terus budokternya bilang ndak bisa dicabut. Masih bengkak. Terus dikasih obat lagi. dan amoxilinnya juga masih out of stock. Saya nanya lagi, menurut dokter enaknya dicabut apa ditambal? dokternya jawab kalau dicabut nanti mempengaruhi struktur gigi. Saya sudah mbatin-mbatin. iki piye. kok saya yang aktif. dokternya pasif. mulai rada emosi jiwa. tapi mbatin lagi, yaelah tun... bayar lima rebu ajaaa.... Dan periksa kali kedua ini berakhir dengan antiklimaks.. oke fain, ini saya masih harus berjuang nahan ngilu hingga beberapa hari kedepan. O iya, amoxilinnya juga masih out of stock. (haha)(haha)(haha)

A photo posted by shofiyatun syamwil (@potrehkoneng) on

Hari pun berlalu, ndak terasa sudah sepuluh hari nahan ngilu-ngilu gemesh. ga cuman bikin gemesh ngilunya. Tapi pembengkakan sudah tak hanya di gusi, sudah merambah ke pipi yang jawilable ples tabokable. Akhirnya saya mutuskan berhenti ke puskesmas, tapi ke klinik. Curhatlah saya sama dokternya, jadi gini dok.. bla bla... terus saya diminta duduk di kursi panas lagi. dikasih obat buat-buat kumur. entah dibor entah disoder, yang pasti sampai bau gosong kayak bulu kebakar. dikasih obat lagi. kumur-kumur lagi. Jadi gini mbak, ini sudah saya bersihkan. Nanti balik lagi karena melihat kondisi yang tidak memungkinkan kalau dicabut sekarang. Melihat ke pipi yang tabokable. (haha)(haha)(haha)

Dan mba harus disiplin. Jangan ketika sudah ndak nyeri terus obatny ndak diminum. Yang ada malah kuman dan bakterinya itu makin menjadi, untuk saat ini, obat yang dari puskesmas maupun kataflam yang mbak minum dihentikan dulu ya. ini saya kasih resep bisa diambil di depan. saya : siyap dok!! (haha)(haha)(haha)

Shooting drama "Untu" belum berakhir. Jadi gini dok, beberapa hari lalu saya ke puskesmas. Gusi bengkak. Setelah dilihat sama dokternya saya dikasih asam mefenamat, amoxilin sama satu kapsul orens katanya buat bengkak. Tiga hari kemudian diminta balik. Dan jebul ternyata masih bengkak. Dikasih obat lagi... dan jadi kayak gini. Awalnya cuman gusi ini merambah ke pipi yang jawiable ples tabokable. Akhirnya disuruh duduk dikursi panas. Disentolopin. Disemprotin obat kumur2. Dibor bor sampe kayak bau bulu dibakar. Dikasih obat lagi. Jadi gini mba.. ini bakteri dan kumannya harus mati dulu. Obat dari puskesmas hentikan dulu. Nanti saya kasih resep baru. Dan pastikan tetap diminum walai ndak sakit ya. Kamis kita ketemu lagi. Atau kalau ada keluhan bisa sebelum itu. to be continued... 😂😂😂 #floxigra #ciprofloxacin #roast #diclofenacpotassium #grafamic #asammefenamat #thisuntudramaabsolutelykillingme 😂😂😂
A photo posted by shofiyatun syamwil (@potrehkoneng) on


to be continued.... (haha)(haha)(haha) 

0 comments:

Post a Comment

Komen pakai Hati ya...:)

 

Me n My Ego Template by Ipietoon Cute Blog Design