Wednesday, December 24, 2014

Pinokio

sumber : google

Pinokio adalah tokoh kartun yang ketika berbohong hidungya akan memanjang. Sedang penyakit pinokio adalah sejenis penyakit yang penderitanya akan cegukan ketika dia berbohong. Kadar cegukan juga tergantung kadar kebohongan, kalau kebohongan kecil dia cegukan ketika berbohong, dan apabila kebohongan besar, si penderita tidak akan berhenti cegukan sampai dia mengakui kebohongan itu.

Adalah in ha yang bercita-cita ingin menjadi seorang reporter karena suatu saat ingin membela dalpo yang dianggap telah mencuri pertanyaan kuis.

Adalah dalpo alias ki ham yung, menjadi reporter karena bertujuan mau menunjukkan kepada khalayak umum, bahwa tiga belas tahun lalu ayahnya tidak bersalah.

Nonton film ini mesakke lihat dalpo, sama mesakkenya kayak waktu dia meranin tokoh di i hear your voice. Sama-sama ditinggal mati ayahnya waktu kecil.

Nonton drama ini juga semakin sadar akan kedigdayaan sebuah media berita. Bisa saja menjadikan seorang pahlawan mendadak menjadi seorang pembunuh, ataupun sebaliknya, pembunuh menjadi seeorang pahlawan. Hanya dengan bermodal kalimat persuasif, dipelintir sedemikian rupa, diubah sudut pandangnya sedemikian rupa, atau bahkan dengan tidak memunculkan kalimat hasil wawancara secara utuh sehingga menjadi multitafsir. Seperti kasus ayahnya dalpo. Selama tiga belas tahun oleh khlayak dianggap sebagai seorang pembunuh. Walau akhirnya kemudian clear juga. Tapi luka dihati selama tiga belas tahun tak akan pernah clear.

O iya, diceritakan di sini, karena kurangnya kroscek akan sumber berita, bisa juga menjadikan sebuah perusaan transportasi bangkrut. Dikarenakan setelah seseorang meninggal dalam kecelakaan, padahal sejatinya si korban sudah meninggal duluan sebelum kecelakaan terjadi diakibatkan terminal illness. Jadi reporter memberitakan si korban meninggal akibat kecelakaan, bukan diakibatkan karena sakit, dan ternyata ini membuat kepercayaan masyarakat akan perusahaan trasportasi itu musnah hilang lenyap hingga perusahaan transportasi itu bangkrut.

Bagaimana sebuah banjir biasa selutut seakan-akan menjadi musibah nasional. Reporter menyampaikan reportase dengan kondisi jongkok, sehingga gambar yang tertangkap kamera adalah banjir hingga setinggi dada orang dewasa.

Dan bagaimana pengaruh rating juga berpengaruh. Jadi diperlihatkan bagaimana mempertahankan rating yang tinggi dengan berita biasa dan standart, bagaimana caranya? Yaitu itu tadi, beritanya dipoles sedemikian rupa hingga bukan perkara benar apa tidak, baik apa tidak dikomsumsi khalayak, yang penting rating tinggi.

Tapi di drama ini juga ndak melulu menunjukkan kebobrokan media kok, karena memang masih banyak media diluar sana yang masih berbihak kepada masyarakat dengan menginformasikan berita yang benar tanpa tendensi dan kepentingan pihak tertentu.

(ncop)

0 comments:

Post a Comment

Komen pakai Hati ya...:)

 

Me n My Ego Template by Ipietoon Cute Blog Design